Lia Harahap - detikNews
Jakarta - Selain Surya Paloh dan beberapa kader Partai Golkar seperti Jeffrie Geovani dan Meutya Hafid masih terlibat aktif dalam ormas Nasional Demokrat. Dalam waktu dekat, keduanya harus segera memilih apakah akan tetap di Golkar atau melirik Nasdem untuk diusung di Pilpres 2014.
Saat diminta tanggapannya soal ultimatum yang disampaikan Ketum Golkar Aburizal Bakrie, keduanya yang dihubungi terpisah memilih belum bisa berkomentar.
"Maaf sekali lagi ya, saya belum bisa beri komentar," kata Meutya kepada detikcom, Jumat (5/8/2011).
Meutya berjanji akan menjawab ultimatum itu pada saat yang tepat. "Insya Allah sebelum tenggat waktu 11 agustus, akan dijawab suratnya," janji dapil asal Sumut ini.
Pernyataan yang sama juga dikatakan Jeffrie. Saat ditanya bagaimana sikapnya atas ultimatum tersebut, ia memilih bungkam.
"Maaf saya tidak punya komentar atas pertanyaan tersebut," ucapnya singkat lewat pesan singkat.
Sebelumnya, pada Aburizal Bakrie secara terang-terangan mengultimatum Surya Paloh untuk tegas memilih antara Golkar dan Nasdem. Jika Surya Paloh pindah ke partai lain seperti Partai Nasdem, dia harus mengundurkan diri dari Partai Golkar.
"Kalau dia masuk ke situ, berarti harus mengundurkan diri. Jadi bukan sesuatu yang baru terjadi para Partai Golkar," kata Ical di kantor DPP Golkar di Jl Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Jumat (29/7), kemarin.
Tak cuma Paloh. siapa pun kader Golkar yang hendak pindah ke partai lain juga harus mengundurkan diri dari Golkar terlebih dahulu. Ical pun memberi tenggat waktu pengunduran diri yakni hingga 11 Agustus 2011.
"11 Agustus 2011 termasuk Pak Surya Paloh," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar