BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 04 Agustus 2011

Menhan & KSAD Jenguk TNI Korban Penembakan di Papua

Egir Rivki - detikNews

Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan KSAD Jenderal Pramono Edhie menjenguk anggota TNI korban penembakan di Kabupaten Puncak, Papua. Menhan menegaskan tidak akan mentolerir gerakan separatis.

Purnomo, Pramono dan Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin serta anggota Komisi I DPR Hayono Isman mengunjungi 3 korban penembakan yang dirawat di Ruang Bedah kamar 605 lantai 6, RSPAD, Senen, Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Tiga korban penembakan yakni Pratu Kadek Widayana, Pratu Herber dan Sertu Kopassus Kamaru Zamah. Menhan bercakap-cakap dengan para korban penembakan. Masing-masing korban penembakan menceritakan insiden penembakan tersebut.

Sertu Kopassus Kamaru Zamah menceritakan dirinya diserang saat bertugas memantau keamanan di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak, pada 28 Juli lalu.

"Saat itu, saya sendiri. Lalu ada 2 orang menyerang saya untuk mengambil pistol saya. Saat menyerang saya, pelaku mengeluarkan tembakan dan mengenai belakang telinga saya," kata Kamaru.

Demikian pula dengan Pratu Herber yang juga diserang saat berpatroli di Puncak. "Saat itu saya bersama tim saya sedang melakukan patroli pukul 08.00 pagi. Tiba-tiba kita diserang dari balik semak-semak," ujar Herber.

Herber mengaku tidak mengetahui jumlah para penembak. Ia siap bertugas lagi apabila telah sembuh kelak."Kalau dengar suara tembakannya, mereka menggunakan M 16 dan AKA," ujar Herber yang luka di tangan bagian kiri.

Sementara Pratu Kadek Widayana diserang saat berpatroli pada 5 Juli. Selama bertugas, Kadek mengaku sudah sesuai prosedur, termasuk menggunakan rompi antipeluru.

"Saya bersama tim sekitar 7 orang. Saat berpatroli dihadang. Jumlah tidak tahu, jaraknya 50-100 meter," kata Kadek yang ditembak di tangan bagian kanan.

Dalam sambutannya, Menhan berharap masalah ini bisa diselesaikan dan tidak ada korban selanjutnya.

"Pagi ini, kita menjenguk mereka yang menjadi korban penembakan di Papua. Jelas dengan adanya kejadian ini kita tidak akan tolerir gerakan separatisme," kata Menhan.
 

Tidak ada komentar: