INILAH.COM, Jakarta - Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua membenarkan adanya keruwetan dalam rapat Komite Etik yang digelar hari ini.
Keruwetan yang dimaksud, dijelaskan Abdullah, terkait pengakuan Nazaruddin yang menyebut sejumlah nama pimpinan dan pejabat KPK yang diberitakan oleh media.
"Ruwet membaca keterangan-keterangan (Nazaruddin) yang diberitakan di koran-koran. Katakanlah media ini bilangnya begini, media itu begitu, itu kan banyak sekali, makanya ruwet," ujar Abdullah ketika dihubungi, Jumat (5/8/2011).
Hal itu disampaikan Abdullah ketika dikonfirmasi terkait pengakuan anggota Komite, Ahmad Sjafii Maarif yang mengatakan adanya keruwetan dalam rapat yang digelar sejak pagi tadi.
"Kita kan sedang mengumpulkan bahan keterangan-keterangan, dasarnya ya pemberitaan-pemberitaan di koran. Kita buat kliping pemberitaan selama satu bulan ini, itu yang dimaksud beliau (Sjafii) ruwet," beber Abdullah.
Abdullah yang juga Penasehat KPK itu mengatakan, Komite dalam rapat belum memutuskan agenda pemeriksaan terhadap para pimpinan. Rapat baru menginvetarisir bahan keterangan dari media massa.
"Hari Selasa besok baru akan ditentukan jadwal, siapa yang akan diperiksa terlebih dahulu. Hari ini kami masih mengumpulkan bahan keterangan tadi," katanya. [bar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar