Kupang (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan bahwa kader PKS yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu II tetap enjoy menghadapi perombakan kabinet (reshuffle) yang akan segera diputuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kader PKS yang duduk dalam kabinet masih tetap enjoy, karena PKS di dalam (kabinet) juga oke, di luar juga oke. Kita tidak terlalu memperdulikan masalah itu (reshuffle)," kata Anis Matta kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Wakil Ketua DPR RI itu berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengikuti rangkaian kegiatan dialog kebangsaan, halal bi halal serta tablig akbar yang diselenggarakan DPW PKS NTT.

Menurut dia, kader PKS akan tetap fokus pada setiap tugas dan tanggung jawabnya yang telah diberikan, kendatipun rencana perombakan kabinet tersebut cukup mengganggu kinerja para menteri.

Dia mengatakan rencana perombakan kabinet tersebut akan mengundang sejumlah pertanyaan, pasalnya pola rekrutmen yang dilakukan Presiden terhadap para menteri sudah dilakukan dengan sejumlah tahapan seleksi yang sangat ketat.

Seharusnya, dengan pola seleksi yang cukup ketat itu, para menteri yang telah ditunjuk sudah dianggap layak dan cakap mengemban tugas kenegaraan tersebut.

"Namun yang terjadi justru sebaliknya, terus terjadi perombakan kabinet. Ini patut dipertanyakan, ada apa," kata Anis Matta dalam nada tanya.

Dia mengatakan, dari rangkaian perjalanan sejarah RI berdiri, hanya Presiden SBY saja yang melakukan seleksi ketat dalam menentukan para menterinya, melalui pola uji kelayakan dan kepatutan setiap calon menteri serta membuat kontrak kinerja.

"Seharusnya dengan langkah ini kinerja para menteri sudah harus terukur, bukan sebaliknya dirombak," kata Anis Matta yang saat itu didampingi Ketua DPW PKS NTT Suharjito dan sejumlah pengurus lainnya.

Hal lain yang juga menjadi pertanyaan, kata dia, soal rencana perombakan kabinet yang awalnya ditujukan untuk sejumlah menteri yang terkait dengan masalah hukum, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Malarangeng serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.

Namun, dalam perjalan justru beredar kabar para menteri yang berada di bawah koordinasi Menko Perekonomian, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Menteri Keuangan justru yang akan dirombak.

"Ini patut dipertanyakan, ada apa sebenarnya yang sesungguhnya terjadi," kata Anis Matta dan menambahkan PKS akan tetap tenang dalam menghadapi rencana perombakan kabinet tersebut sambil terus melaksankan semua tugas dan fungsinya.

Dia juga mengaku sejak rencana perombakan kabinet digelindingkan ke publik, PKS belum dipanggil untuk melakukan komunikasi politik dengan Presiden SBY terkait dengan reshuffle tersebut.