BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 02 April 2014

3 Fakta Baru Kisah Berdarah Ratu

Niken Widya Yunita - detikNews

Jakarta - Polisi menemukan fakta baru terkait pelaku pembunuhan sadis kepada PNS Kecamatan Parung, Bogor, Ratu Heriyani (38). Ratu dihabisi di mobil Terios F 1589 JM dan ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan di Balaraja, Tangerang, Rabu (26/3) lalu sekitar pukul 04.00 WIB. Ada luka cekikan di tubuh korban.

Fakta terbaru, polisi menyebut pembunuh Ratu ternyata bukan pamannya. Pelaku juga tidak memiliki hubungan darah dengan Ratu. 

Berikut fakta baru kasus pembunuhan Ratu seperti dirangkum detikcom, Rabu (2/4/2014): 

1. Dibunuh Kenalan di FB
Otak pembunuhan Ratu ternyata Nawawi (32). Ratu mengenal Nawawi melalui jejaring sosial Facebook.

"Korban tidak ada hubungan keluarga dengan kedua pelaku. Korban mengenal pelaku di Facebook," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/4/2014).

Rikwanto mengungkapkan, bahkan korban dan Nawawi sudah pernah bertemu sebelum kejadian pembunuhan itu.

"Sudah pernah ketemu satu kali," ungkapnya.

Rikwanto menjelaskan bahwa yang memiliki hubungan darah yakni Nawawi dan tersangka lainnya, Heri (24). Heri adalah keponakan dari Nawawi.

"Dua pelaku ini adalah paman dan keponakan," imbuhnya.

Aparat Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya awalnya menangkap Heri di Serang, Banten. Setelah Heri tertangkap, tim Resmob kembali menangkap Nawawi di Pati, Jawa Tengah.

2. Sempat Jalan ke Bogor
Nawawi ternyata sudah cukup akrab dengan Ratu. Bahkan sebelum pembunuhan itu Ratu dan Nawawi janjian untuk jalan-jalan ke Bogor dengan Terios.

Di mobil Terios milik korban ikut menumpang 3 teman perempuan korban serta keponakan Nawawi, Heri (24).

Sampai di Bogor, 3 perempuan teman Ratu diturunkan. Perjalanan berlanjut dengan 3 orang di dalam Terios, Nawawi sebagai sopir dan Ratu duduk di sebelahnya. Sedang Heri duduk di belakang. Mobil bergerak menuju ke Balaraja, Tangerang.

Di tengah perjalanan, Nawawi meminjam uang Rp 5 juta. Uang itu akan digunakan untuk menebus motor dia yang digadaikan.

Entah bagaimana, Ratu menolak permintaan Nawawi. Mendapat penolakan, Nawawi marah dan mencekik korban. Heri, keponakan Nawawi, yang tertidur di bangku belakang terbangun.

"Saat itu Nawawi meminta agar keponakannya ikut membantu memegangi korban," terang sumber penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya.

3. Preteli Perhiasan Ratu
Setelah mencekik Ratu, Nawawi (32) segera mempreteli perhiasan yang dikenakan korban, mulai dari kalung, cincin, sampai gelang. Isi dompet korban juga dikuras.

"Dia dapat dari emas yang dijual Rp 8 juta," bisik penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya.

Ratu kemudian dibuang bersama Terios miliknya di pinggir jalan di Balaraja, Tangerang. Warga menemukan mobil itu dengan mayat Ratu di dalamnya pada Rabu (26/3) pagi. Warga kemudian melapor ke polisi.

Tidak ada komentar: