Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Arif Budiman menyebut masih banyak petugas dalam penyelenggaraan pemilu yang memiliki keikhlasan serta pengorbanan tinggi dan jauh dari keterlibatan kecurangan. Menurutnya, petugas seperti ini yang layak diberi apresiasi.
"Petugas kami di TPS itu bekerja butuh keikhlasan, pengorbanan yang luar biasa. Mereka ini pahlawan demokrasi, bekerja totality, mungkin bisa lebih dari 24 jam. Enggak semuanya seperti itu (terlibat kecurangan)," kata Arief di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Senin (14/4/2014).
Dia mengatakan karena tahapan menyesuaikan peraturan maka para petugas di lapangan memiliki kerja yang ekstra lebih berat. Tanggung jawab untuk rekapitulasi hingga melaporkan hasil perhitungan suara usai pencoblosan ke level lebih atas adalah bentuk kerjanya.
"Undang-Undang memerintahkan kita harus selesaikan hari itu juga dan dikirim hasilnya ke level atas berikutnya. Memang itu sangat berat, tapi ya sudah harus dilakukan," kata mantan anggota KPUD Jawa Timur itu.
Terkait masih semrawutnya distribusi logistik kertas suara dalam Pemilu Legislatif, Arief mengatakan memang perlu menyesuaikan persoalan ini dengan latar belakangnya. Menurutnya tidak mudah pengiriman logistik dengan negara kepulauan seperti Indonesia.
Namun, yang penting bagi Arief adalah bisa mengevaluasi menyeluruh terkait kekurangan yang ada di Pemilu Legislatif. Hasil evaluasi ini nantinya bakal menjadi perbaikan agar tidak terulang kembali di Pemilu Presiden, 9 Juli mendatang.
"Kami pelajari lebih detail dan evaluasi menyeluruh kenapa terjadi problem semacam ini. Yang pasti kami tidak ingin kekurangan di Pileg terjadi di Pilpres mendatang," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar