BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 07 Juli 2014

KLH Ternyata Tak Pernah Beri Penghargaan ke Jokowi

Oleh: Ajat M Fajar

INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dalam acara debat tahap kelima kemarin menyebut jika dirinya pernah mendapatkan penghargaan green city saat menjabat sebagai Walikota Solo.

Penghargaan green city itu diakui Jokowi sebagai perhargaan lingkungan dari Kementerian Lungkungan Hidup (KLH). Namun ternyata apa yang disampaikan Jokowi itu salah sebab KLH tak pernah mengeluarkan penghargaan green city kepada kota Solo.

Dari penelusuran lewat beberapa situs dan pemberitaan ternyata penghargaan green city yang diterima oleh Jokowi diberikan oleh sebuah lembaga bernama The La Tofi School of CSR. Lembaga tersebut ternyata tidak beraviliasi dengan pemerintah khususnya KLH karena mereka merupakan lembaga swasta.

The La Tofi School of CSR merupakan lembaga yang bergelut dibidang pelestarian alam dan lingkungan hidup. Lembaga ini juga pernah membuat sebuah acara Indonesia Green Award yang kemudian menilai perorangan, perusahaan atau lembaga pemerintah yang berperan serta dalam pelestarian alam.

Anggota tim penilai dari penghargaan ini antara lain La Tofi (Chairman The La Tofi School of CSR), Hadi Daryanto (Sekjen Kementerian Kehutanan), Aryanto Sagala (Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) Kementerian Peridustrian), Mohamad Hasan (Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU), Sudirman Saad (Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan), serta Rida Mulyana (Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM).

Namun, The La Tofi School of CSR bukan lembaga resmi di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

The La Tofi School of CSR juga memberikan penghargaan berupa Green Hotel, Green Telecommunication, Green Campuss, Green Local Hero, Green School, Green Manufacture, Green Mining, Green Agro Industry, Green Forestry, Green Banking dan Green Hospital.

The La Tofi School of CSR yang berdiri pada awal 2010 memandang CSR sebagai kreativitas perusahaan untuk memajukan bisnisnya. Oleh karena itu, butuh inovasi dan reaksi cepat terhadap persoalan yang muncul di tengah masyarakat.[jat]

Tidak ada komentar: