BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 04 Juli 2014

Surat Terbuka untuk Romo Magnis

Oleh: Anton Hartono

INILAHCOM, Jakarta - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara, Romo Franz Magnis-Suseno, menuliskan surat kritikan terhadap Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto yang menilai bahwa Capres bernomor urut satu itu dikelilingi kelompok Islam garis keras.

Menanggapi surat kritikan itu, mantan Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Danie H. Soe'oed membalas surat kritikan rohaniawan Romo Magnis yang dianggap memiliki pemikiran sempit.

"Saya ingin menanggapi, bahwa kalau anda tidak akan memilih Prabowo, itu nggak ada masalah. Pilihan dalam pilpres adalah hak individu setiap orang yang dijamin oleh undang-undang. Tapi alasan anda untuk tidak memilih itu rasanya terlalu mengada-ada," ujarnya, Kamis (3/7/2014).

Menanggapi isu yang dilontarkan mengenai adanya kelompok Islam garis keras di sekeliling Prabowo, Danie menilai rohaniawan Romo Magnis terlalu phobia terhadap Islam. Bahkan Danie pun mempertanyakan orang-orang yang ada di sekitar tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Apakah menurut anda mereka yang di sekitar itu (Jokowi-JK) adalah para malaikat yang tidak akan meminta konsesi politik kalau Jokowi nanti jadi presiden ?" pungkasnya.

Surat kritikan Romo Magnis itu membuatnya kehilangan respek terhadap rohaniawan yang kini telah terbawa oleh kepentingan politik. Karena itu ia mengajak agar Pilpres 2014 ini dapat dihormati pilihan masing-masing tanpa harus mendiskreditkan salahsatu calon.

"Sebagai rohaniawan kalau Anda mau berpihak kepada Jokowi, silahkan saja. Karena banyak juga sejumlah rohaniawan/kiai yang juga berpihak kepada Prabowo dan mereka tidak membuat surat kepada Jokowi," tandasnya.

Danie menambahkan, agar Romo Magnis tidak perlu phobia terhadap Islam, meski garis keras sekalipun. Pasalnya, hampir di semua agama selalu ada penganutnya yang berhaluan keras, baik Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.

"Tapi yakinlah bahwa sebagian besar umat Islam di Indonesia bukanlah penganut haluan keras. Buktinya? Karena penganut agama lain masih bisa hidup tenang di Indonesia ini," tambahnya.

Tidak ada komentar: