BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 28 November 2014

Puluhan Warga Murka karena Merasa Ditipu Anggota DPRD soal 'Kartu Sehat'

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews


Pekanbaru - Pada masa kampanye, anggota DPRD Pekanbaru Fikri Hamdani Wahyudi (27) memberikan kartu sehat dan kartu pintar kepada konstituen. Katanya, kartu itu bisa dipakai berobat di klinik dan mendapat beasiswa. Warga murka karena merasa kartu tersebut tidak seperti yang dijanjikan.

Puluhan warga yang sebagian besar kaum ibu, mendatangi Kantor DPW Nasdem di Jl Gajah Mada, Pekanbaru, Jumat (28/11/2014). Mereka marah dan mencari Fikri Hamdani Wahyudi.

"Kami ini adalah mantan tim sukses caleg pak Fikri. Dia dulu memberikan kartu sehat dan kartu pintar. Kartu sehat kalau berobat di kliniknya gratis. Kartu pintar untuk anak-anak kami yang berprestasi dikasih beasiswa," kata Deli Pakpahan (36) di Kantor Nasdem Riau kepada wartawan.

Deli menjelaskan, bahwa saat musim caleg lalu, Fikri yang maju sebagai calon DPRD Pekanbaru dari Nasdem, menyebar 1.000 kartu sehat dan 1.000 kartu pintar. Kartu sehat diklaim bisa digunakan berobat gratis di klinik milik Fikri dan berlaku di rumah sakit.

"Kami datangi kliniknya, ternyata sampai sekarang belum dibangun. Dicoba ke rumah sakit, pihak rumah sakit bilang tidak berlaku," kata Deli.

"Kartu pintar yang akan diberikan kepada anak-anak sekolah di wilayah pemilihannya, ternyata tidak pernah diberikan. Jadi ini kan penipuan yang menyengsarakan kami yang tim suksesnya ini. Warga marah sama kami, dan kami sendiri ternyata tertipu juga," kata Deli.

Deli menjelaskan, bahwa Fikri adalah Caleg dari Kecamatan Marpoya Damai dan Kecamatan Bukit Raya. Warga memilih dia karena menjanjikan dua kartu tadi. Dalam kartu sehat dan pintar itu terpampang lambang partai Nasdem dan foto Fikri.

"Begitu terpilih, nomor HP-nya ganti. Kami tidak bisa lagi berkomunikasi. Warga sudah banyak tertipu," cetus Deli.

Kedatangan warga diterima Sekretaris DPW Nasdem Riau, Pandapotan Sitindaon. Pandapotan menyatakan pihaknya akan segera mengklarfikasi kepada Fikri.

"Ini perlu kami jelaskan, bahwa kartu sehat dan kartu pintar itu, tidak dikeluarkan oleh partai. Mungkin kartu itu atas inisiatif dia sendiri (Fikri)," kata Pandapotan.

"Yang pasti partai NasDem tidak pernah mengeluarkan kartu tersebut. Dan kita minta Fikri untuk mempertanggungjawabkan janjinya kepada warga ini. Soal sanksi internal partai, kami belum bisa jelaskan," paparnya.

Fikri yang dihubungi terpisah, mengatakan, kartu sehat dan kartu pintar tersebut benar diberikan pada konstituennya.

"Kartu sehat dan pintar, itu inisiatif saya, bukan partai. Saya sudah bangun klinik dan baru diresmikan sebulan ini. Bagi konstituen datang ke kilik kami yakni Pekanbaru Sehat Madani yang baru diresmikan Walikota Pekanbaru dijamin gratis. Saya tidak pernah menjanjikan kartu sehat itu berlaku ke rumah sakit. Hanya berlaku di klinik saya saja," kata Fikri kepada detikcom.

Terkait kartu pintar, Fikri menyebutkan memang belum bisa memenuhi soal beasiswa itu. Ini karena dia sendiri baru dilantik. Apalagi, katanya, dalam anggaran APBD 2015 sudah ketuk palu sebelum dirinya duduk.

"Untuk beasiswa itu akan saya usahakan diplot dalam anggaran APBD tahun 2016 mendatang. Di sana nanti kita usahakan ada dana APBD untuk beasiswa sesuai janji saya ke konstituen," kata Fikri.

Tidak ada komentar: