Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah
mengatakan warga Jakarta yang kurang mampu cukup menunjukkan KTP ketika
berobat ke rumah sakit agar dibebaskan dari biaya. Namun kenyataan yang
dialami Warsih tidak seindah janji tersebut.
Warsih seorang
wanita berusia 41 tahun menderita komplikasi seperti darah tinggi,
gejala stroke, dan pecah pembuluh darah di otak. Lebih buruk lagi,
Warsih tengah hamil 5 bulan dengan kondisi si jabang bayi yang juga
tidak beruntung.
Suami Warsih, Asyam (44), menuturkan pada hari
Minggu (2/12) malam, Warsih mengalami kejang-kejang di rumah mereka di
Gang VIII Blok D, Kampung Beting Remaja, Tugu Utara, Koja, Jakarta
Utara. Asyam langsung membawa
Warsih dilarikan ke klinik dekat rumahnya.
Dari
klinik tersebut Warsih dirujuk ke RS Pelabuhan Koja. Warsih langsung
dilarikan ke IGD RS Pelabuhan dan Asyam mengurus administrasi istrinya.
Di sinilah janji manis gubernur terbantahkan.
"Saya menunjukkan
fotokopi KTP DKI Jakarta, namun petugas rumah sakit tetap meminta biaya
perawatan dan obat. Terus saya harus menunjukkan KTP dan kartu keluarga
(KK), dua-duanya," ujar Asyam di RS Pelabuhan, Jl Kramat Jaya, Koja,
Jakarta Utara, Senin (3/12/2012).
Maka, Asyam sudah harus
membayar biaya perawatan Rp 500 ribu, infus Rp 202 ribu, dan obat Rp 37
ribu untuk biaya perawatan hari pertama di IGD. Tapi kondisi Warsih
belum pulih.
"Awalnya saya langsung disuruh bayar Rp 1,2 juta,
tapi saya punya uang Rp 500 ribu buat biaya perawatan. Padahal kata pak
Jokowi hanya pakai KTP saja bisa berobat gratis, tapi ini malah bayar,"
ujar Asyam.
Asyam pun mengeluhkan pelayanan dokter RS Pelabuhan
yang tampak ogah-ogahan merawat istrinya. Padahal Asyam sangat berharap
dokter yang bertugas profesional dan punya hati nurani.
"Kata
dokternya pinggang membengkak, pembuluh darah semuanya hampir kena dan
yang parah dikepalanya. Rumah sakit mana pun tidak mau menerima penyakit
ini, kemungkinan tidak akan tertolong lagi. Dokter jaga semalam maupun
dokter pagi sama omongannya kayak gitu," kata Asyam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar