VIVAnews
- PT Kereta Api Indonesia (KAI) tampaknya serius menertibkan para
"penumpang" yang nakal. Mereka yang akan ditertibkan itu antara lain:
penumpang yang duduk di atap kereta, yang duduk di sambungan antara
gerbong dan para pedagang asongan. Dalam operasi penertiban ini, PT KAI
akan dibantu pasukan marinir dan Brimob.
Razia akan dilakukan
secara intensif di stasiun-stasiun yang ada di Jabodetabek. Demi
lancarnya penertiban itu, personil marinir dan Brimob akan menginap di
stasiun.
Dari pantauan VIVAnews,
sekitar 70 personel gabungan, telah tiba di Stasiun Depok Baru, Depok,
Jawa Barat. Mereka menempati aula di Stasiun Depok Baru, yang berada di
lantai tiga.
"Dari Marinir 40 orang dan dari Brimob 30 orang.. Mereka akan menginap sampai tiga bulan. Sasarannya penumpang yang ada di atap dan pedagang asongan," kata Kepala Stasiun Depok Baru, Gatot Nur Setiadi, Senin, 3 Desember 2012.
Operasi penertiban itu akan dimulai hari ini sejak pukul 15.00 WIB. Penumpang yang berada di atap KRL akan langsung diturunkan dan ditindak secara tegas.
"Dari Marinir 40 orang dan dari Brimob 30 orang.. Mereka akan menginap sampai tiga bulan. Sasarannya penumpang yang ada di atap dan pedagang asongan," kata Kepala Stasiun Depok Baru, Gatot Nur Setiadi, Senin, 3 Desember 2012.
Operasi penertiban itu akan dimulai hari ini sejak pukul 15.00 WIB. Penumpang yang berada di atap KRL akan langsung diturunkan dan ditindak secara tegas.
Target Daya Angkut 1,2 Juta
PT KAI menargetkan agar daya angkut kereta mencapai 1,2 juta orang per hari. Demi mencapai target itu, secara bertahap PT KAI akan mulai melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang ada. Salah satunya adalah penambahan gerbong kereta, perpanjangan dan peninggian peron di setiap stasiun.
Demi lancarnya semua rencana itu, PT KAI akan melakukan sejumlah hal, termasuk menertibkan kios dan bagunan lain yang berada di sepanjang rel Jabodetabek. Penertiban itu perlu dilakukan sebab akan ada penambahan gerbong. Dari sebelumnya 8 gerbong menjadi 10 gerbong dalam satu rangkaian kereta.
PT KAI menargetkan agar daya angkut kereta mencapai 1,2 juta orang per hari. Demi mencapai target itu, secara bertahap PT KAI akan mulai melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang ada. Salah satunya adalah penambahan gerbong kereta, perpanjangan dan peninggian peron di setiap stasiun.
Demi lancarnya semua rencana itu, PT KAI akan melakukan sejumlah hal, termasuk menertibkan kios dan bagunan lain yang berada di sepanjang rel Jabodetabek. Penertiban itu perlu dilakukan sebab akan ada penambahan gerbong. Dari sebelumnya 8 gerbong menjadi 10 gerbong dalam satu rangkaian kereta.
"Penambahan dua gerbong
dalam tiap set dimaksudkan untuk menambah kapasitas angkut penumpang,"
kata Mateta, saat apel gelar pasukan di lapangan Stasiun Tanjung Barat,
Jakarta Selatan.
Pebertiban akan melibatkan 240 personel Marinir, 142 Brimob, 40 personel Polsuska, 100 PKD. Ada 100 pegawai yang akan ikut mengawal kegiatan ini.
Wilayah operasi akan berlangsung dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, hingga Stasiun Bogor. Segala bentuk yang mengganggu pelayanan dan estetika akan ditertibkan.
Nantinya akan diberlakukan aturan bahwa penumpang yang sudah bertiket saja yang boleh masuk dan berada di areal stasiun.
Pebertiban akan melibatkan 240 personel Marinir, 142 Brimob, 40 personel Polsuska, 100 PKD. Ada 100 pegawai yang akan ikut mengawal kegiatan ini.
Wilayah operasi akan berlangsung dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, hingga Stasiun Bogor. Segala bentuk yang mengganggu pelayanan dan estetika akan ditertibkan.
Nantinya akan diberlakukan aturan bahwa penumpang yang sudah bertiket saja yang boleh masuk dan berada di areal stasiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar