NILAH.COM, Jakarta - Meski masih ada penolakan dari warga,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap akan melakukan normalisasi waduk
Pluit di Jakarta Utara. Saat ini Pemprov DKI memprioritaskan
pembongkaran permukiman warga yang berada di bagian barat waduk,
sementara pembongkaran di sisi timur akan dilakukan dalam waktu dekat.
Koordinator
Pelaksanaan Paska Darurat Banjir Waduk Pluit, Heryanto mengatakan,
normalisasi waduk Pluit merupakan salah satu hal yang penting sebagai
langkah antisipasi mencegah banjir di Jakarta. Namun demikian, proses
normalisasi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi waduk sebagai
tempat penampungan air, tetap mengedepankan sisi manusiawi dengan tetap
mencarikan solusi bagi warga yang tinggal disekitar waduk.
"Meski
ini merupakan tanah negara, tapi kami tetap mengedepankan pendekatan
persuasif dan humanis, seperti memberikan solusi kepada warga yang
bermukim disini untuk secara sadar pindah dan mau direlokasi ke Rusun
yang sudagh disedikan," jelasnya, Selasa (14/5/2013).
Heryanto
melanjutkan, saat ini pihaknya tengah memprioritaskan pembongkaran
permukiman warga yang berada di bagian barat Waduk. Sebanyak 720
bangunan dari total 998 bangunan yang ada sudah dibongkar.
"Sementara
untuk bagian timur waduk yang dihuni sekitar 17 ribu kepala keluarga
akan dilakukan dalam waktu dekat, dan bertahap, termasuk di sisi utara
waduk," ucapnya.
Sementara untuk bangunan milik pengusaha yang
berada dekat areal waduk telah diberi surat peringatan ke-4. Dengan
demikian jika bangunan tidak dibongkar sendiri dalam waktu tiga hari,
Pemprov DKI akan membongkarnya. "Sudin P2B yang akan membongkar, karena
itu merupakan peringatan terakhir," tegasnya.
Heryanto
menambahkan, SP ke-4 yang diberikan adalah untuk bangunan yang berada di
RT 19/17. Lokasi tersebut merupakan tempat usaha alat berat milik
seorang pengusaha. Ia juga mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi
dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk mempersiapkan rusun
sebagai alternatif relokasi bagi warga terdampak normalisasi Waduk
Pluit.
"Kami tidak pernah mengintimidasi siapa pun. Selama ini kami mengupayakan pendekatan kepada warga," tandasnya.
Ditambahkan
Heryanto, saat ini, pihaknya juga tengah membangun jalan inspeksi
dengan lebar 10 meter sepanjang 2 meter untuk mengantisipasi agar
bangunan yang sudah dibongkar di sisi barat tidak dibangun kembali
sekaligus sebagai akses jalan tembus mengurangi kemacetan di Jl Pluit
Timur. Jalan itu dibangun mulai dari depan Polsek Penjaringan hingga ke
Pospol Pluit.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar