TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa
menjadi salah satu penerima Reformasi Award dari Jaringan Aktivis
Prodem (Pro Demokrasi). Hatta dinilai cukup konsisten memperjuangkan
reformasi yang sebelumnya menggulingkan Presiden Soeharto.
Dalam pidatonya, Hatta mengakui masih sedikit yang diperbuat dalam
reformasi. Sehingga Reformasi Award yang diterimanya ia persembahkan
kepada masyarakat yang tidak henti-hentinya terus menggelorakan
reformasi sampai 15 tahun.
"Secara jujur saya katakan, bahwa yang saya lakukan sangatlah kecil.
Oleh sebab itu penghargaan ini bukanlah suatu capaian prestasi saya,"
ujar Hatta dalam pidato sambutannya di Balai Sudirman, Jakarta Selatan,
Selasa (21/5/2013) malam.
Hatta mengakui, ada tiga elemen masyarakat menyikapi 15 tahun
reformasi. Pertama ada yang pesimistis melihat perjalanan reformasi, ada
kedua mereka yang tetap optimistis, dan ketiga melihat reformasi dengan
segala pencapaian lewat perjuangan semua elemen.
"Tentu saya mewakili elemen masyarakat yang optimistis dalam
perjalanan reformasi ini. Karena banyak yang kita capai. Bahwa kemajauan
ini, semua orang memiliki harapan," terang Hatta yang maju sebagai
calon presiden dari PAN.
Hatta menilai, reformasi dalam perjalanannya begitu besar memberikan
harapan, dan menjadikan manusia Indonesia merdeka yang bisa memberikan
kemajuan dan menjadikan bangsa yang berdemokrasi. Terpenting, reformasi
membawa kemakmuran.
Ketua Umum PAN ini berharap, agenda reformasi terus memberikan
kekuatan elemen bangsa untuk terus mendorong kemajuan yang lebih baik
lagi. Makanya, perlu terus memperkuat konsolidasi yang memberikan
kesejahteraan.
"Demokrasi menjadi tujuan besar kira agar demokrasi mampu membawa
kesejahreraan, dan bukan demokrasi yang menghasilkan high cost yang
tinggi sehingga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak berkualitas,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar