Arbi Anugrah - detikNews
Purbalingga - Pantang menyerah menjalani hidup. Prinsip
ini dipegang tiga kakak beradik Indah Sari (17), Supriani Astuti (15)
dan Juliah (13). Dalam himpitan ekonomi mereka terus bersekolah, sambil
bekerja menjadi buruh menyambung hidup.
Perjuangan mereka, yang
menjadi buruh cuci dan pembuat bulu mata palsu ini kini lebih mudah
untuk sementara. Bupati purbalingga, Heru Sudjatmoko datang langsung
untuk mengunjungi keluarga tersebut di Dusun Batur, Desa Panusupan,
Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2013) dan memberi
bantuan.
Kedatangan Bupati Purbalingga ke rumah ketiga saudara
tersebut menjadi kisah tersendiri bagi mereka, tidak pernah terlintas
sedikitpun jika orang nomor satu di Purbalingga tersebut akan datang dan
mengunjungi rumah mereka yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat
kota.
Heru memberikan bantuan berupa beras, mie instan, pakaian
sekolah serta uang. Heru tampak terharu melihat ketiga siswi kakak
beradik ini.
"Siapa yang memasak," tanya Heru ke Indah Sari.
"Saya pak yang memasak," jawab Indah sambil tersedu.
Terlihat
Heru menahan tangis yang kemudian dialihkan dengan menanyakan kabar
ibunya Tarmini (40) dan Sayang (5) adiknya yang paling kecil.
Setelah
bupati pergi meninggalkan rumah yang hanya berdinding kayu dan berbilik
bambu dengan hanya berlantaikan tanah itu pergi untuk langsung
menggelar rapat koordinasi mengenai nasib keluarga tersebut, tangis
bahagia pecah dari keluarga itu.
Sambil dipeluk guru dan
tetangga, keluarga itu coba ditenangkan. Bahkan sang ibu yang mengalami
depresi berat dan berada di dekat Juliah yang saat itu ikut menangis.
Sang
ibu yang depresi seakan tahu jika semangat ketiga anaknya tersebut
untuk bekerja menjadi buruh untuk menyambung hidup keluarganya dan terus
bersekolah mendapatkan perhatian dari semua pihak.
"Saya
mengucap syukur alhamdulilah kepada allah bisa mendapatkan bantuan dan
perhatian dari bapak bupati, kami juga sangat berterima kasih kepada
semuanya," kata anak kedua Supiani berusaha menahan tangis haru.
(arb/ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar