Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Berdirinya kantor Organisasi Papua Merdeka
(OPM) di Oxford, Inggris, membuat pemerintah Indonesia bereaksi keras.
Pemerintah Indonesia akan memantau kegiatan OPM tersebut.
"Itu
sudah dikoordinasikan dengan pemerintahan Inggris dan memang kami masih
pantau sejauh mana kegiatan mereka di sana," ujar Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka
Barat, jakarta Pusat, Jumat (10/5/2013).
Purnomo masih enggan
menyebut hasil dari pamantauan pemerintah Indonesia tentang aktivitas
OPM di Inggris. Menurutnya, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
"Apa mereka di sananya sekedar perkumpulan di warung kopi atau bagaimana, jadi kita belum pastikan," ucap Purnomo.
Purnomo
menjalaskan, meski kantor OPM berdiri di tanah Inggris, namun hal
tersebut tidak menanggu hubungan baik Indonesia dengan Inggris. Hal itu
terlihat dalam kerjasama Indonesia-Inggris yang masih terus berjalan.
"Sejauh
ini perdagangan alat pertahanan masih bejalan lancar dan tidak ada
gangguan sama sekali dan itu tidak ada pengaruhnya," terangnya.
Pemerintah
Inggris melalui Duta Besarnya untuk Indonesia Mark Canning menjelaskan
posisi pemerintah Inggris dalam kasus tersebut. Inggris menegaskan
integritas wilayah Indonesia tetap dihormati.
"Kami tidak
mendukung seruan-seruan untuk memerdekakan Papua. Kami menghargai Papua
sebagai bagian dari Indonesia dan hal ini sudah menjadi pandangan kami,"
tegasnya.
Dibukanya kantor OPM tersebut tidak ada hubungan
dengan pemerintah Inggris. Pandangan pemerintah Inggris terhadap Papua
tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia.
(fiq/mad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar