Jakarta (ANTARA
News) - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengimbau agar
masyarakat Indonesia tak perlu gelisah dan panik dengan keberadaan
Kantor Perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris,
beberapa waktu lalu.
"Memang ada manuver OPM di luar negara kita, tetapi manuver itu
menjadi perhatian kita. Namun, kita tidak perlu gelisah dan panik dengan
hal itu," kata Wamenhan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan),
Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya dengan
institusi intelijen yang ada untuk melakukan pemantauan terhadap
gerak-gerik OPM di Inggris.
"Republik ini selalu siap terhadap fenomena yang ada. Yang penting
tetap waspada terhadap fenomena tersebut, dalam hal ini intelijen,"
ujarnya.
Perkembangan gerak-gerik OPM di Inggris sejauh ini, datar-datar
saja. Tapi jangan menurunkan kwaspadaan, dan tidak terlena, dan terus
melakukan intelijen, ucap Sjafrie.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan
pemerintah Indonesia melalui perwakilan di Inggris terus memantau
kegiatan yang dilakukan OPM pascamendirikan kantor perwakilannya di
Oxford, Inggris.
"Pemerintah Indonesia mengerahkan kedutaan besar dan perwakilan
atase pertahanan untuk melakukannya. Apakah cuma `show off` saja atau
memang ada kegiatan," kata Purnomo, usai meresmikan pembangunan dan
perkembangan "Assessment Center" Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat
(10/5).
Ia menduga OPM hanya ingin menunjukkan identitas dan eksistensinya
di mata internasional. Pembukaan kantor OPM itu bukan hal yang
mengejutkan karena sejak lama sekelompok OPM memang sudah ada di
Inggris, yakni ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan
kunjungan kenegaraan di Inggris, Presiden dihadang unjuk rasa soal Papua
yang ingin merdeka.
Ia pun berpendapat pembukaan kantor OPM dapat mengganggu hubungan
pemerintah Indonesia dan Inggris, namun sudah ada klarifikasi dari kedua
negara.
Dalam klarifikasi itu, pemerintah Inggris menyatakan masih
menghormati dan mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Inggris juga
mengakui bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI.
(S037/C004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar