MERDEKA.COM. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata
tak paham teriakan siswa peserta upacara peringatan Hari Gerakan Pramuka
ke 53 di Pelataran Monumen Nasional (Monas) yang meminta Sabtu
dijadikan hari libur sekolah. Jokowi mengatakan, keputusan libur atau
tidaknya ada di Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Nah itu tadi
saya gak nangkep maksudnya. Tapi menurut saya, anak-anak memang harus
diberi ruang untuk bermain sebanyak-banyaknya. Diberi ruang untuk
aktivitas lain selain belajar. Bisa saja mereka Sabtu dan Minggu ekskul,
main basket, sepak bola atau pramuka," kata Jokowi di Jatibaru, Jakarta
Pusat, Kamis (14/8).
Kebijakan hari sekolah enam hari masih
dikaji oleh Dinas Pendidikan DKI setelah sebelumnya sekolah hanya masuk
selama lima hari. Kebijakan tersebut karena adanya perbedaan waktu dan
hari masuk antara sekolah negeri reguler yang masuk hingga hari Sabtu
dengan sekolah negeri berstandar nasional yang masuk hingga Jumat.
Sebelumnya,
Jokowi mendatangi upacara perayaan Dirgahayu Gerakan Pramuka ke 53 di
Pelataran Monumen Nasional (Monas). Dengan mengenakan batik cokelat dia
langsung dikerumuni siswa SD, SMP dan SMA yang menghadiri acara.
Namun
diluar dugaan, saat Jokowi akan menyampaikan pidato pembukanya dalam
upacara ini mendapatkan respon berbeda. Sebab mereka menyerukan
ketidakpuasan akan keputusan pemerintah untuk tidak meliburkan pelajar
pada hari Sabtu.
"Sabtu libur... Sabtu libur... Sabtu libur... Sabtu libur," sorak seluruh siswa yang hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar