Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta -
Saksi dari KPU Surabaya menyebut data pihak Prabowo-Hatta terkait
perolehan suara di TPS di Surabaya tidak betul. Kesalahan itu bisa
dilihat dari nomor TPS yang dipermasalahkan Prabowo-Hatta, padahal TPS
itu sebenarnya tidak ada.
"Data pemohon terkait TPS di Surabaya tidak betul. Di Gubeng disebut TPS 95 padahal maksimal di sana TPS 82. Di Wiyung ada keberatan DPKTb di TPS 48, padahal maksimal cuma TPS 44, tidak ada TPS 48," kata anggota KPU Surabaya, Nurul Amalia saat bersaksi di sidang sengketa Pilpres di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014).
Selain di kecamatan tersebut, Nurul menyebut kesalahan yang sama juga terjadi di kecamatan-kecamatan lain di Surabaya.
"Di Tanjungsari yang dipermasalahkan TPS 26, 28, 46, maksimal TPS-nya 24. Di Putargede juga, TPS 45 dan 38 padahal maksimal TPS 13," papar Nurul.
Dia juga menjelaskan tentang adanya tuduhan penghitungan suara sebelum TPS ditutup di Kecamatan Senampir.
"Pemohon sebut ada perhitungan suara jam 11 di TPS 55 Wonokusumo Kecamatan Senampir. Pada saat itu saya ada di sana, tidak ada penghitungan," tegasnya
"Data pemohon terkait TPS di Surabaya tidak betul. Di Gubeng disebut TPS 95 padahal maksimal di sana TPS 82. Di Wiyung ada keberatan DPKTb di TPS 48, padahal maksimal cuma TPS 44, tidak ada TPS 48," kata anggota KPU Surabaya, Nurul Amalia saat bersaksi di sidang sengketa Pilpres di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014).
Selain di kecamatan tersebut, Nurul menyebut kesalahan yang sama juga terjadi di kecamatan-kecamatan lain di Surabaya.
"Di Tanjungsari yang dipermasalahkan TPS 26, 28, 46, maksimal TPS-nya 24. Di Putargede juga, TPS 45 dan 38 padahal maksimal TPS 13," papar Nurul.
Dia juga menjelaskan tentang adanya tuduhan penghitungan suara sebelum TPS ditutup di Kecamatan Senampir.
"Pemohon sebut ada perhitungan suara jam 11 di TPS 55 Wonokusumo Kecamatan Senampir. Pada saat itu saya ada di sana, tidak ada penghitungan," tegasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar