Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyampaikan pidato kenegaraan menjelang hari kemerdekaan Republik
Indonesia. Dalam pidatonya SBY menyatakan bahwa dalam 10 tahun
kepemimpinannya selalu mengedepankan penegakan hukum.
"Penegakan
hukum adalah kunci. Kejahatan luar biasa yang dilakukan dengan cara yang
luar biasa. Kami tidak tebang pilih dalam melakukan penegakan hukum.
Sebagai Presiden tahun 2004 hingga 2014 saya sudah menandatangani surat
penangkapan kepala daerah yang terindikasi korupsi. Kami tidak lihat
siapa dia, apa partainya, dan siapa koneksinya," tutur Presiden SBY di
Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat
(15/8/2014).
Presiden SBY menyebutkan seluruh pejabat baik di
level eksekutif, legislatif, maupun yudikatif semua akan ditindak bila
melanggar hukum. Menurut dia kasus yang sudah ditangani KPK saja sudah
banyak, itu belum termasuk kasus-kasus lain yang ditangani Kejaksaan dan
Kepolisian.
"Inilah yang membuat saya optimis bahwa upaya
pemberantasan korupsi akan jauh memberikan pemerintahan yang bersih.
Saya apresiasi KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan yang telah bekerja
bersama-sama. Bahwa hal ini tak selalu mudah di lapangan," kata Presiden
SBY.
Dia kemudian mencontohkan pada tahun 2009 ketika membentuk
Satgas Pemberantas Mafia Hukum. Pembentukan itu dilakukan atas
keprihatinan dia mengetahui masih adanya oknum yang memanfaatkan hukum
untuk memperkaya diri.
"Saya masih mendengar keluhan mereka yang
masih menjadi korban mafia hukum, yang mereka tidak bisa membayar
pengacara padahal butuh keadilan," ucap Presiden SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar