Pewarta: Panca Hari Prabowo dan Gusti Nur Cahya Aryani
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dengan Presiden terpilih Joko Widodo merupakan lembaran baru
dalam sejarah politik nasional yang mendorong budaya transisi
kepemimpinan yang baik dan saling menghargai.
"Ini pertemuan yang sudah ditunggu, yang pertama-tama tentu oleh
presisden terpilih pak Jokowi setelah adanya penundaan karena adanya
proses yang harus dilalui di Mahkamah Konstitusi. Dan yang lebih penting
sejak awal telah diingatkan oleh Pak SBY untuk tandai satu tradisi baru
dimana setiap presiden yang outgoing atau meninggalkan kantor untuk
melakukan komunikasi tentang hal-hal umum dan penyelenggara
pemerintahan," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik
Daniel Sparingga kepada wartawan di Bali, Rabu.
Ia mengatakan Presiden Yudhoyono menginisiasi hal ini dan mendapat
sambutan yang baik dari Joko Widodo berangkat dari pengalaman pada 2004.
"Pak SBY berkaca dari pengalaman sebelumnya ketika terpilih pada
2004 pengalaman yang sangat pribadi beliau utus seorang staf untuk
berhubungan dengan istana, sayang niat itu tidak bergayung sambut, jadi
beliau mulai memimpin tepat sekali ketika beliau dilantik. Harusnya ada
persiapan lebih awal andaikata saja ada komunikasi antar pemerintahan
yang tingggalkan dan akan datang kejadian itu saya kira begitu
signifikan, memberi warna terhadap darimana prakarsa itu dimiliki.
Sekurang-kurangnya menawarkan bantuan yang mungkin diperlukan presiden
yang akan datang," katanya.
Daniel mengatakan proses transisi meski pada dasarnya melibatkan
sejumlah komponen namun pada awalnya dimulai antar pemimpin.
"Setelah itu dapat tingkat yang lebih operasional mungkin bisa
dilanjutkan kementerian tapi semua berpulang pada kesepakatan bersama
diantar dua presiden itu. Presiden tentunya sudah punya catatan panjang
karena beliau sebetulnya juga buat jurnal harian tentang penyelenggaraan
pemerintahan beliau di kantor yang dia pimpin. Tapi secara umum
presiden bisa sampaikan capaian-capaian penting berikut pekerjaan rumah
yang belum selesai. Tapi semuanya kalau ada niatan yang baik," paparnya.
Beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai, menurut Daniel antara
lain menurunkan angka kemiskinan sambil mendorong pertumbuhan yang
relatif tinggi sehingga kesenjangan tidak melebar.
Presiden Yudhoyono dan Presiden terpilih Joko Widodo bertemu pada
Rabu (27/8) malam di kawasan Nusa Dua Bali, di sela-sela kunjungan kerja
Presiden Yudhoyono di provinsi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar