Pewarta: Virna P
Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Ketua Komite Nasional Kecelakaan
Transportasi Tatang Kurniadi mengatakan butuh waktu lama untuk dapat
membaca dan menganalisa isi kotak hitam sehingga dapat diketahui pasti
penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
"Saat ini sudah bisa dibuktikan bahwa salah satu kelengkapan
pesawat yang dicari (Flight Data Recorder/FDR) sudah ditemukan dan
segera dibawa ke Jakarta," kata Tatang di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun,
Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin.
Menurut dia, hanya butuh waktu dua hingga tiga hari untuk
mendownload isi Flight Data Recorded. Namun, proses membaca isi FDR
tersebut akan lama karena harus mengumpulkan investigator dari beberapa
negara yang berkaitan dengan pesawat dan korban, serta menganalisis satu
per satu data.
Flight Data Recorder yang berhasil ditemukan akan dibuka di Jakarta
jika sudah ada saksi, termasuk saksi accredited representative dari
Airbus, saksi Singapura, dan negara lain yang terkait dengan pesawat dan
korban.
"Serta kemungkinan menghadirkan jajaran dari Mabes TNI dan
Kementerian Perhubungan untuk meyakinkan bahwa barang ini betul dibuka
di sana, hasilnya baik atau tidak bisa disaksikan bersama," ujar Tatang.
FDR, lanjutnya, telah diterima dalam kondisi baik, namun hasilnya
akan sangat tergantung pada modul memori yang ada di dalamnya. Dan yang
jelas, kotak hitam akan dibuka di Indonesia.
Sebelumnya, Tatang mengatakan ada empat negara yang terlibat dalam
pencarian hingga investigasi kotak hitam, di antaranya negara yang
mendesain pesawat, negara asal manufaktur, yang teregister, operatornya,
negara terjadinya kecelakaan, dan negara yang ada korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar