Wilpret Siagian - detikNews
Jayapura - Pemerintah Indonesia terus membangun komunikasi dan
koordinasi dengan pemerintah Papua Nugini terkait penyaderaan dua warga
negara Indonesia oleh OPM. Guna membantu penyelamatan sandera, pihak
tentara PNG sudah menyiapkan kekuatan besar dari Port Moresby, Ibu Kota
PNG.
"Pihak Army PNG sendiri menurut Konsulat PNG, sudah
mempersiapkan kekuatan yang cukup besar didatangkan dari Port Moresby
untuk membantu pihak Army PNG yang ada di Vanimo," kata Kapolda Papua
Irjen Paulus Waterpauw, usai melakukan pertemuan dengan Kosulat Negara
Papua Nugini untuk Provinsi Papua, Mr. Jack Aly, Selasa (15/9/2015).
Pertemuan
digelar tertutup. Pembahasan dalam pertemuan tersebut terkait
koordinasi pembebasan dua sandera yang ditahan OPM di Papua Nugini.
Langkah
ini dilakukan mengingat lokasi penyanderaan berada di negara tetangga.
Sehingga kewenangan penuh tindakan ada di tangan pemerintah PNG. Saat
ini semua pihak masih menunggu upaya pihak Army PNG yang melakukan
negosiasi dengan kelompok Jefri Pagawak.
Selain upaya dari pihak
Army PNG, sebelumnya Polda Papua telah mengutus tiga orang tokoh adat
untuk bertemu pimpinan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB), Jefri Pagawak di
Bewani, PNG untuk melakukan negosiasi agar kedua WNI yang disandera itu
dibebaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar