JAKARTA - Kecemasan
tentang berulangnya kerusuhan saat Idulftiri lalu di Tolikara, Papua
pada perayaan Iduladha nanti menghampiri banyak pihak. Karenanya,
berbagai upaya pun dilakukan agar perayaan Iduladha di Bumi Cenderawasih
itu berlangsung damai dan terbebas dari kekerasan bernuansa suku,
agama, ras dan antargolongan (SARA).
Salah satu upaya untuk mencegah
berulangnya kekerasan bernuansa SARA di Papua itu datang dari Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz. Menurut Djan, beberapa
waktu lalu ia mengutus Wakil Sekjen PPP Sudarto untuk menemui Presiden
Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Pdt Dorman Wandikbo di Jayapura.
Dari pertemuan itu, ada jaminan keamanan
dari GIDI bagi umat Islam di Papua untuk merayakan Iduladha. "Saya
gembira mendengarnya. Sebagai negara yang menganut Bhnineka Tunggal Ika,
toleransi antar-umat beragama selayaknya patut terus dilaksanakan dan
diperjuangkan," katanya melalui siaran pers DPP PPP, Minggu (20/9).
Sedangkan Sudarto menyatakan, hasil
pertemuannya dengan Pdt Dorman Wandikbo memang merupakan kabar
melegakan. "Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo menjamin sepenuhnya
keamanan dan keselamatan kaum muslim Tolikara yang akan melaksanakan
ibadah salat Iduladha," ujarnya.
Kabar menggembirakan itu bukan sekadar
jaminan bahwa umat Islam bisa merayakan Iduladha di Papua. Sebab, GIDI
akan menurunkan anggota-anggotanya untuk lokasi-lokasi salat Iduladha.
“Mereka ingin agar ketenangan ibadah umat muslim di Tolikara lebih
terjamin," tuturnya.(ara/JPNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar