JAKARTA – Jika ada yang
menyebut bahwa harga avtur di Indonesia lebih mahal di ASEAN maka
pernyataan itu sama sekali tidak benar. Sebab di beberapa kota di ASEAN,
harga avtur ada yang lebih mahal dari pada yang dijual di Bandara
Soekarno-Hatta di Jakarta.
“Jadi itu bohong besar kalau disebut avtur
yang dijual Pertamina termahal di Asean,” ujar Direktur Pusat Kebijakan
Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria, Selasa (15/9).
Menurut Sofyano, harga avtur yang dijual
Pertamina di Bandara Soetta sekitar Rp7.508 per liter. Harga ini, kata
dia, jauh lebih murah dibanding avtur yang dijual di Bandara Penang,
Malaysia yakni mencapai Rp8.655 per liter.
“Bahkan di Brunei Darussalam, negara yang
kaya minyak saja itu di Bandara Seri Begawan, avtur dijual 219 sen usdol
per galon atau berkisar Rp8.100 per liter,” ujarnya.
Sofyano curiga, ada pihak yang memang sengaja menggiring isu avtur di Indonesia dijual lebih mahal, untuk kepentingan tertentu.
“Hati-hati, ada pengusaha swasta yang mengincar bisnis Avtur BUMN Pertamina pada bandara-bandara basah saja,” ujarnya.
Sofyano mengatakan demikian karena perlu
diketahui, harga avtur yang dijual di bandara-bandara di Indonesia
berbeda. Tergantung jarak dan ongkos kirim, serta beberapa elemen lain.
Ia mencontohkan, di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, avtur dijual
denga harga Rp8.100 per liter.
Meski begitu, di beberapa kota lain di
ASEAN, diakui Sofyao, memang harga avtur lebih murah seperti di Bandara
Kuala Lumpur, Malaysia berkisar Rp6.657 per liter. Di Bandara Don
Mueang, Bangkok sekitar Rp6.694 per liter dan Bandara Changi, Singapura
berkisar Rp6.583 per liter.
Sebelumnya, Menko Maritim Rizal Ramli
menyebut, harga avtur yang dijual perseroan lebih mahal 12 persen
dibandingkan perusahaan migas di luar negeri. Karena itu, ia meminta
Pertamina berinisiatif melakukan pengurangan harga.(gir/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar