Oleh :
Siti Ruqoyah, Moh Nadlir
VIVA.co.id - Pertemuan
Pemerintah, Polri, TNI dan tokoh lintas agama di Tolikara, Papua,
menghasilkan beberapa kesepakatan. Satu di antaranya memperbolehkan umat
Islam menyelenggarakan ibadah salat Idul Adha.
"Berdasarkan
mediasi dihasilkan kesepakatan bersama, bahwa umat lslam Kabupaten
Tolikara dapat melaksanakan salat ldul Adha 1436 H pada hari Kamis
tanggal 24 September 2015, dilaksanakan di tempat yang telah diserahkan
masyarakat adat," tulis Humas Pemerintah Kabupaten Tolikara dalam pers
rilis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 14 September 2015.
Menurut
kesepakatan tersebut, tak hanya bebas melaksanakan salat Idul Adha,
umat Islam juga diperbolehkan untuk memotong hewan kurban di halaman
masjid.
"Dalam pelaksanaan ibadah salat ldul Adha 1436 H pada
hari Kamis tanggal 24 September 2015, dapat menggunakan pengeras suara,
namun volume suaranya dikecilkan dan atau disesuaikan dengan lokasi
serta jumlah jemaah," tulisnya.
Sementara itu, umat lslam perempuan (muslimat) juga boleh menggunakan jilbab atau kerudung di Kabupaten Tolikara.
Umat
Nasrani yakni, umat GIDI sama-sama menjamin keamanan pelaksanaan Hari
Raya ldul Adha 1436 H pada hari kamis tanggal 24 September 2015 di
Kabupaten Tolikara.
Untuk istilah penggunaan nama masjid atau
nama musala masih harus dikonsultasikan lebih lanjut kepada pimpinan
tertinggi yakni, presiden GIDI di Jayapura.
Umat Islam dan
Nasrani sepakat akan membentuk forum komunikasi antar umat beragama di
Kabupaten Tolikara. Selaku ketua formatur Wakil Bupati Tolikara, dan
Sekretaris Ketua MUI Kabupaten Tolikara.
Kedua umat juga sepakat
saling hormat-menghormati dan saling menghargai serta meningkatkan
toleransi antar umat beragama di Tolikara. Setelah kesepakatan bersama
ini dibuat oleh masing-masing umat menjalankan kesepakatan ini dengan
penuh rasa tanggung jawab. (ase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar