Australia Plus ABC - detikNews
Jakarta - Salah satu yang paling terkenal di dunia ini, Happy
Birthday to You, sekarang dinyatakan sebagai milik umum, setelah hakim
di Amerika Serikat mengatakan Warner/Chappell Music tidak memiliki hak
cipta yang sah atas lagu tersebut.
Keputusan hakim ini muncul
setelah adanya 'class action' yang diajukan oleh beberapa artis di tahun
2013 terhadap Warner/Chappel, yang merupakan bagian dari kelompok
bisnis yang bergerak di bidang musik Warner Music Group.
Gugatan
hukum diajukan bagi pengembalian jutaan dolar yang sudah diterima
perusahaan tersebut selama bertahun-tahun karena dianggap memiliki hak
cipta lagu tersebut.
Dalam membuat keputusannya, Hakim George H King harus merujuk kembali ke sejarah lagu tersebut di masa lalu yang ternyata rumit.
Semua
ini berawal di tahun 1893, ketika muncul lagu dengan melodi lagu Good
Morning to All, di sebuah buku nyanyian untuk taman kanak-kanak yang
ditulis oleh seorang wanita asal Kentucky (AS) bernama Mildred Hill dan
saudara perempuannya Patty.
Menurut dokumen pengadilan, melodi
lagu itu kemudian muncul dengan lirik Happy Birthday, yang juga diakui
telah ditulis oleh Patty.
Hak cipta yang dipunya Warner dimulai dari penerbit Hill bersaudara, the
Clayton F Summy Co, yang kemudian dikenal dengan nama Birch Tree dan
dibeli oleh Warner di tahun 1988.
Menurut dokumen di pengadilan, Summy mendaftarkan lagu Happy Birthday ini di tahun 1935.
"Penggugat
meminta pengadilan untuk menentukan apakah Hill bersaudara memberikan
hak kepada Summy Co untuk diterbitkan dan dilindungi, namun kami tidak
menemukan bukti tersebut," kata King dalam keputusannya sepanjang 43
halaman.
"Hill bersaudara memberikan Summy Co hak atas melodi,
dan hak atas aransemen piano berdasarkan melodi, namun tidak liriknya,"
kata King menambahkan.
Belum ada komentar dari Warner sejauh ini.
"Happy
Birthday akhirnya bebas setelah 80 tahun," kata Randall Newman,
pengacara yang mewakili para artis termasuk pekerja film yang membuat
dokumenter mengenai lagu tersebut.
"Akhirnya masalah ini selesai," tambah Newman kepada the Los Angeles Times.
Kasus
ini mendapat perhatian luas dari seluruh dunia, tidak saja karena
lagunya begitu dikenal, namun karena banyak orang yang tidak tahu bahwa
lagu itu ada hak ciptanya dan dimiliki oleh sebuah perusahaan besar.
Mereka yang menyanyikan lagu ini di rumah atau dalam pertemuan kecil tidak beresiko digugat untuk pelanggaran hak cipta.
Namun
bila lagu ini digunakan untuk maksud komersial seperti misalnya film,
Warner memungut biaya, dan sejauh ini perusahaan itu sudah mendapatkan
sekitar $ 2 juta (sekitar Rp 20 miliar) setiap tahun dari royalti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar