JAKARTA - Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan meminta PT Pertamina menjual avtur (bahan
bakar pesawat terbang) menyesuaikan dengan harga internasional. Itu
dipinta Jonan untuk meringankan beban maskapai nasional.
Berdasarkan laporan dari PT Angkasa Pura
(AP) II, harga avtur yang dijual Pertamina kepada maskapai nasional saat
ini lebih mahal 20 persen dari harga internasional. Kondisi tersebut,
membuat maskapai nasional sulit bersaing dengan maskapai luar negeri.
Dimana harga avtur yang ditetapkan
Pertamina untuk penerbangan internasional sebesar US$ 46,6 sen per
liter, sedangkan penerbangan domestik Rp 7.114 per liter atau setara
dengan US$ 51,4 sen per liternya.
"Pertamina sebagai pemasok Avtur di
bandara-bandara Indonesia dan satu-satunya, saya minta untuk menurunkan
atau membuat harga avtur yang dijual sesuai dengan harga internasional,"
pinta Jonan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (12/9).
Mantan dirut PT KAI ini menambahkan.
"Kalau ada PPN (Pajak Penambahan Nilai) enggak ada masalah, tapi kalau
di luar PPN, itu harganya harus sama. Karena bahan bakar itu, kira-kira
50 persen dari total biaya operasinya airline," tutur Jonan.
Pasalnya, jika harga avtur lebih murah,
selain tidak membebankan maskapai dan penumpang di dalam negeri, menurut
Jonan juga bisa mendorong industri pariwisata tumbuh di berbagai daerah
Indonesia.
"Maskapai jumlah penumpangnya bisa
meningkat dan masyarakat bisa mendapatkan harga tiket pesawat yang
kompetitif," tandas menteri asal Surabaya itu. (chi/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar