Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas menyampaikan
bahan bakar minyak (BBM) jenis ron88 atau premium tidak akan diganti
dengan BBM jenis pertalite.
"Sesuai kebijakan pemerintah, premium tetap seperti sekarang. Tidak
ditarik atau diganti pertalite. Produk ini hanya varian baru dari
Pertamina," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman
Wiratmaja dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika Pertalite telah lolos uji maka
akan menjadi pilihan tambahan untuk jenis BBM mayoritas yang digunakan
masyarakat seperti premium atau pertamax.
Terkait dengan izin untuk pertalite, ia menuturkan bahwa proses
perizinan tidak akan memakan waktu lama karena bukan lah sebuah produk
yang benar-benar baru.
"Karena ini produk varian, jadi Pertamina tetap harus mengajukan
izin. Tapi tidak lama, mungkin sekitar satu minggu, maksimum 10 hari.
Karena ini hanya tambahan, bukan izin baru," ujarnya menjelaskan.
Sebelumnya, PT Pertamina melalui Vice President Corporate
Communication Wianda Pusponegoro menyampaikan BBM varian terbaru yang
akan diluncurkan bukan ditujukan sebagai pengganti ron88 atau premium.
"Saya tegaskan, dalam tahap awal ini peluncuran varian baru ini
tidak serta merta menghapuskan premium. Jadi itu masih ada, tinggal
lihat konsumsinya terbanyak di mana," kata Wianda dalam konferensi pers
di Jakarta, Jumat (17/4).
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah peluncuran BBM baru tersebut
Pertamina akan meninjau seberapa besar konsumsi terhadap bahan bakar
premium, termasuk menentukan sektor pengguna terbesar.
Mengingat konsumen terbesar premium adalah dari angkutan umum dan
transportasi massal, Pertamina akan melakukan review dan memasarkan BBM
baru tersebut dalam jumlah yang meningkat dengan memperhitungkan supply
and demand, tutur dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar