VIVA.co.id - Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan meskipun rupiah pada penutupan kemarin, perkasa menghadapi dolar Amerika Serikat, tetapi hari ini masih ada potensi mata uang Garuda akan kembali melemah.
"Hari ini, rupiah berpotensi mengalami pelemahan," ujar Reza kepada VIVA.co.id, Selasa 29 September 2015.
Seperti diketahui, rupiah kemarin ditutup menguat 0,13 persen, atau
19 poin ke level Rp14.674 per dolar AS. Sepanjang kemarin, kurs rupiah
bergerak pada level terkuat Rp14.661 per dolar AS dan terlemah Rp14.787
per dolar AS.
Reza menjelaskan, laju rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi masih tertahan di atas target support (batas bawah) di level Rp14.725 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan
berada di kisaran Rp14.725-14.689, seperti perkiraan kurs tengah Bank
Indonesia.
Reza menjelaskan, jelang diumumkannya Paket Kebijakan Ekonomi jilid II juga tidak menunjukkan peningkatan.
Dengan demikian, dia menilai, berkurangnya kepercayaan pelaku pasar
terhadap langkah-langkah pemerintah membuat laju rupiah terhadap dolar
AS terus berpotensi mengalami penurunan.
"Meskipun di pasar spot global, laju dolar AS sedang melemah terkena aksi profit taking (ambil untung), seiring aksi tunggu pelaku pasar terhadap data core price index, personal income, dan personal spending," tuturnya. (asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar