Pewarta: Zubi Mahrofi
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi
Rp14.476 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di
Jakarta, mengatakan laju mata uang rupiah mengalami kenaikan, sebagian
pelaku pasar uang masih melirik aset di negara berkembang menyusul
kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang kembali menahan suku bunga
acuannya.
"Bank sentral AS (the Fed) yang menunda menaikan suku bunganya
membuat laju harga komoditas berbalik positif dan berimbas pada
melemahnya laju dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk
rupiah," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, nilai tukar rupiah masih berada dalam
tren pelemahan, dolar AS masih berpotensi bergerak menguat di pasar
valas domestik menyusul sebagian pelaku pasar uang yang masih "wait and
see" terhadap laju perekonomian domestik.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa pemerintah
yang berencana memangkas proyeksi pertumbuhan 2016 menjadi 5,3 persen
dari sebelumnya 5,5 persen menunjukan sikap pemerintah yang pesimistis
terhadap prospek perekonomian dalam negeri.
"Tekanan bagi mata uang domestik terhadap dolar AS global masih akan membayangi," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, cadangan devisa menjelang akhir September
yang menurun juga berpeluang menambah sentimen negatif ke pasar
keuangan domestik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar