JAKARTA - Aksi unjuk rasa
terkait kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras kembali
berlangsung di markas KPK, Senin (14/9). Kali ini aksi dilakukan oleh
kelompok massa yang menamakan diri Gerakan Dukun Penyelamatan (DUPA).
Massa yang berjumlah sekitar 20 orang
tersebut mengaku berprofesi sebagai dukun. Mereka mendesak komisi
antirasuah untuk segera memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
"Dengan ini kami Dukun Penyelamatan KPK
akan melakukan ritual dan pembersihan ruwatan terhadap KPK agar berani
melawan naga-naga yang menghancurkan negeri ini sehingga KPK tidak
merasa takut memeriksa Ahok," kata koordinator aksi Ki Eyang Suwe kepada
wartawan di halaman gedung KPK.
"KPK saat ini telah dilemahkan oleh koruptor dan para mafia hukum yang
menjelma menjadi 'roh halus ganas' penghisap uang rakyat. Para roh halus
ini sejenis vampir, terus menerus meneror penegak hujum di negeri ini,"
tambah Suwe menjelaskan maksud aksi rekan-rekannya.
Dugaan korupsi terkait pembelian lahan RS
Sumber Waras beberapa waktu lalu sudah dilaporkan ke KPK oleh pengamat
perkotaan Amir Hamzah. Menurutnya, ada penyimpangan yang dimaksudnya
adalah terkait penentuan harga tanah sebesar Rp755 miliar.
Sejauh ini KPK belum menunjukan
tanda-tanda akan menindaklanjuti laporan tersebut. Menurut Plt Wakil
Ketua KPK Johan Budi SP, laporan tersebut masih diproses bagian
pengaduan masyarakat.
"Masih di Dumas. Tentu langkah pertama KPK
kan melakuan validasi apa yang dilaporkan," ujar Johan di kantornya,
Jumat (11/9) lalu. (dil/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar