VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, akhir pekan ini, Jumat 11 September 2015, kembali melemah masih di atas level Rp14.300 per dolar AS.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank
Indonesia, rupiah hari ini diperdagangkan di level Rp14.322 per dolar
AS, atau naik Rp16 dibandingkan perdagangan kemarin Rp14.302 per dolar
AS.
Menanggapi pelemahan rupiah ini, Kartika Wirjoatmodjo, Chief Financial Officer
PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan level psikologis rupiah saat ini memang
ada di level Rp12.000-Rp12.500 per dolar AS. Jadi, bukan permasalahan
fundamental ekonomi Indonesia.
"Sebenarnya inflasi Indonesia itu rendah, tetapi memang trennya
mata uang dolar AS sedang menguat, yang tidak dibarengi dengan penguatan
rupiah. Pelemahan rupiah saat ini, lebih karena faktor psikologis,
yakni orang yang punya dolar AS tidak mau menjual. Bahkan, ada yang
membeli dolar AS untuk spekulasi," kata Kartika, di Hotel Harris,
Malang, Jumat.
Sama seperti imbauan Bank Indonesia, pihaknya juga berharap para
eksportir pemilik dolar AS bersedia menjual dolarnya. "Kan, Bank
Indonesia tidak mungkin bisa untuk memaksa mereka menjual dolar-nya,"
tuturnya. (asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar