BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 03 Mei 2011

Brigadir Astri: Saya Pernah Malu

Peristiwa lucu bisa terjadi saat siaran langsung. Inilah yang dialami Brigadir Astri.

VIVAnews - Menjadi polisi wanita (Polwan) presenter tidaklah mudah. Apalagi jika tak terbiasa tampil di depan kamera. Peristiwa lucu yang membuat panik bisa terjadi saat siaran langsung.

Ini juga yang terjadi pada Brigadir Astri Rachmadani. Astri adalah salah satu dari empat presenter yang menyampaikan informasi lalulintas dari National Traffic Management Centre (NTMC) Mabes Polri di layar televisi.

Ketika itu Astri tengah melaporkan informasi kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Raut wanita kelahiran Palangkaraya itu mendadak merah padam ketika infomasi kemacetan yang dilaporkannya mendadak berubah menjadi lancar di layar besar. "Jadi malu saya. Ya begitulah informasi lalulintas sering berubah seketika, karena sifatnya situasional," ujar Astri saat berbincang dengan VIVAnews.com.
Menurutnya, kejadian seperti itu memang kerap terjadi. Namun untuk mengantisipasinya dirinya mengaku untuk tidak terlihat panik. "Namanya juga masih belajar. Tapi kami selalu berbuat yang terbaik untuk masyarakat," imbuhnya.

Bagaimana agar tampil cantik di layar kaca? Astri mengaku tidak ada perawatan yang berlebihan. Bahkan untuk pergi ke salon pun terhitung sangat jarang. "Paling sebulan cuma sekali. Jika ingin terlihat cantik, hati kita juga harus bersih," ujar Polwan yang gemar minum air putih itu.

Astri menyatakan, dia terpilih dari menjadi presenter bersama rekannya yang lain yakni Briptu Eka Frestya, Brigadir Avvy Olivia dan Ipda Eny Kuswidiyanti, bukan semata-mata karena cantik secara fisik. "Faktor akademis itu penting," tegas.

Di tengah popularitasnya yang makin menanjak Astri berusaha rendah hati. Astri juga tidak ingin merambah ke dunia hiburan. "Jadi presenter aja baru belajar," katanya.

Namun jika ada tawaran main sinetron atau menjadi MC, dia mengaku siap. Asalkan untuk kepentingan Polri dan mendapatkan izin dari pimpinan.

Ibu dua anak ini juga juga mendapat dukungan penuh dari suami yang berprofesi sebagai tentara. "Suami cuma berpesan, berkarirlah demi mengabdi ke negara. Jangan lupa mengurus anak dan keluarga," kenang Astri.

Apa suami cemburu seiring dengan banyaknya fans? "Tidaklah, dia percaya dengan saya. Kesetiaan itu kunci utama kami," jawabnya.

Astri yang sempat bercita-cita sebagai psikolog ini berharap citra dan kinerja polisi di masyarakat terus memuaskan. "Jangan sampai kalau lihat polisi menjadi momok. Kami harus melayani dan mengayomi, tentunya diawali dengan senyum dan hati yang tulus," tutur Polwan angkatan 26 tahun 2002 itu mengakhiri perbincangan. (eh)

Tidak ada komentar: