INILAH.COM, Jakarta - Meski telah terjadi kecelakaan pesawat MA-60 milik Maskapai Merpati Airlines, Kementerian Perhubungan belum akan mengeluarkan pelarangan terhadap pesawat buatan China untuk terbang.
"Oh engak, enggak, yang lain tetep terbang cuma kebetulan kaitannya ini cuaca jelek. Kalau bukan cuaca jelek jadi beda," kilah Menteri Perhubungan Fredy Numberi saat dijumpai di sela KTT ASEAN di Jakarta Convention Center, Minggu (8/5/2011).
Meski begitu, Fredy berjanji akan melakukan investigasi terhadap kecelakaan jatuhnya pesawat yang telah menewaskan 17 orang penumpangnya.
"Segera kita lakukan investigasi, karena begini pesawat masih baru dua bulan terus terjadi kecelakaan. Jadi kita harus melakukan investigasi," tutupnya.
Kecelakaan pesawat Merpati tipe MA-60 terjadi di perairan Kaimana, Papua, Sabtu (7/5/2011, pukul 14.05 WIT. Kecelakaan terjadi hanya berjarak 500 meter dari sisi runway Bandar Udara Kaimana.
Dari data yang dimiliki Kementerian Perhubungan pesawat membawa 25 orang, terdiri empat kru dan 18 penumpang dewasa, satu bayi, dan dua anak-anak. Kesemua awak penumpang tewas dalam kecelakaan ini.
Pesawat yang dipiloti Capt. Purwadi Wahyu, didampingi kopilot, dua pramugari dan dua mekanik itu, sempat berputar-putar sebelum memutuskan mendarat karena cuaca buruk. Akibat gagal mendarat, pesawat akhirnya jatuh. [lal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar