BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 14 Mei 2011

KPK Belum Temukan Indikasi Keterlibatan Anggota Komisi X

Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menemukan indikasi keterlibatan Komisi X DPR RI dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. KPK masih fokus pada pencarian bukti-bukti yang terkait dengan tiga tersangka yang ada sekarang ini.

“Ya kan begitu, sementara kita masih sibuk pada penyidikan kasus ini tapi di luar banyak orang yang komentar, padahal belum ada keterangan resmi dari kita,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (13/5/2011).

Menurutnya, KPK hanya menemukan bahwa uang Rp 3,2 miliar yang diduga suap itu di ruang Wafid. Belum ada keterangan yang menunjukkan bahwa uang itu akan mengalir ke Komisi X.

“Ya yang jelas kita tetap mengembangkan tentang uang Rp 3,2 miliar dan uang asing yang ada di ruangannya, kita teliti dari mana uang itu dan akan mengalir kemana uang itu,” ujar Johan.

Sebelumnya mantan kuasa hukum Mindo Rosalina Manulang, Kamarudin mengatakan cek yang disita bersama dengan tertangkapnya Sesmenpora Wafid Muharam, Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah akan dikirimkan ke Komisi X DPR.

"Bukan (untuk Pak Wafid). Cek tersebut diantarkan ke Sesmenpora untuk dideliver lagi ke Komisi X," tutur Kamarudin saat dihubungi, Jumat (13/5/2011) sore.

Kamarudin adalah pengacara yang pertama kali mendampingi Rosa. Belakangan dia dipecat karena dianggap Rosa hendak merekayasa kasusnya dan menjelekkan Partai Demokrat. Kamarudin sudah membantah tudingan Rosa.

Kamarudin juga mengaku tidak tahu persis, apakah Wafid menerima bagian dari uang tersebut atau tidak. Ada pun uang cek Rp 3,2 miliar yang menurut Kamarudin diperuntukkan bagi Komisi X ini, merupakan anggaran tambahan.

"Supaya dapat anggaran yang lebih besar lagi. Anggaran tambahan lah. Proyek-proyek SEA Games gitu," terang Kamarudin,

"Apakah Wafid dari 13 persen yg diterima Nazarudin atau dari Rp 3,2 miliar itu saya belum tahu. Karena permintaan awalnya kan Rp 5 miliar. Baru bisa disanggupi Rp 3,2 miliar," papar pria berkumis ini.

 

Tidak ada komentar: