BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 18 Mei 2011

Marzuki: DPR Tidak Anti Kritik Tapi...

INILAH.COM, Jakarta - FITRA menuding somasi yang diajukan Setjen DPR adalah bentuk arogansi DPR. Terkait tudingan tersebut, Ketua DPR Marzuki Alie menanggapinya dengan santai.

"DPR sangat terbuka kritik, saya selaku Ketua DPR juga sangat terbuka sehingga apapun yang terjadi di dalam DPR bisa tersosialisasikan ke publik," ujar Marzuki saat dihubungi, Jakarta, Rabu (18/5/2011).

Contoh terkait dengan rencana pembangunan gedung baru DPR. Sejak awal, DPR selalu terbuka ke publik agar kekeliruan atau hal lainnya bisa dikontrol oleh publik. DPR tidak ada lembaga pengawas kecuali publik. "Namun jangan sampai kritik itu berlebihan dan mengarah kepada pembusukan," ujarnya.

Selain itu, Marzuki menyinggung soal tuduhan anggota DPR mendapat duit pulsa Rp14 juta perbulan. Tudingan FITRA tersebut mendapat respon sangat negatif dari publik. Padahal, tudingan tersebut belum tentu benar.

"Karena itu saran saya, sebelum dipublikasikan agar diklarifikasi dulu kebenarannya agar tidak menjadi salah paham," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, FITRA dalam jumpa persnya Selasa (17/5/2011) menolak menanggapi somasi dari Setjen DPR. Intinya FITRA menolak menuruti tuntutan somasi yakni mencabut siaran pers soal jatah pulsa anggota DPR dan menyampaikan permohonan maaf di lima media massa.

Selain menolak, FITRA juga menuding somasi Setjen DPR bentuk dari arogansi DPR. "Ini sikap arogansi Setjen DPR yang anti kritik dan melakukan pembungkaman terhadap hak-hak berpendapat," kata Sekjen FITRA Yuna Farhan. [bar]

Tidak ada komentar: