Batam (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan hasil tenaga pendamping dalam program pengentasan kemiskinan melalui kelompok usaha bersama belum maksimal karena jumlahnya masih kurang.

"Jumlah pastinya saya belum tahu, tapi masih sangat kurang. Seharusnya setiap dua sampai lima kelompok ada satu pendamping kelompok usaha bersama (kube)," kata Menteri di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Menteri mengatakan pendamping memiliki tugas memberikan arahan dan bimbingan hingga kube bisa mandiri.

Menurut Menteri, usaha pengentasan kemiskinan hanya sampai pada penyaluran bantuan ke masyarakat sasaran, sedangkan pelaksanaan kurang arahan dan bimbingan.

"Tanpa pendamping yang memberikan arahan akhirnya usaha mereka banyak yang gagal," kata dia.

Jufri juga mengimbau, setiap kepala daerah memiliki program sendiri dalam pengentasan kemiskinan yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

"Kepala daerah yang paling tahu daerah dan cara mengatasi kemiskinan di daerah mereka," kata dia.

Sekretaris Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kemensos Hartono Laras, mengatakan pada 2011 ada 125 ribu kepala keluarga yang menjadi sasaran program kube dengan total anggaran sekitar Rp430 miliar.

"Satu kelompok terdiri dari 10 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan sebesar Rp20 juta," kata dia.

Hartono menambahkan, bila kelompok mampu menjalankan usahanya bantuan yang diberikan pada periode berikutnya menjadi Rp30 juta.(*)