BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 17 Mei 2011

Orba Dinilai Lebih Baik Karena Mitos Terwariskan

INILAH.COM, Jakarta - Pengamat politik Fachry Ali merasa ada sesuatu yang ganjil dengan hasil survei dari Indo Barometer yang mengatakan masyarakat merindukan masa Orde Baru yang dianggap lebih baik dari saat ini.

"Betul ada yang ganjil, kalau ada anak muda yang besar di era reformasi dan mengingat bahwa Orde Baru lebih bagus (dari era sekarang). Saya jadi ingin menyarankan untuk menguji dan melihat sejauh mana pengetahuan mereka terhadap Orde Baru," ucap Fachry Ali kepada INILAH.COM, Senin (16/5/2011).

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) itu melihat banyaknya generasi muda yang merasa masa Orde Baru lebih baik dari saat ini meski mereka tidak tumbuh di zaman itu karena adanya mitos mengenai Orba yang terwarisi. "Itu umumnya ada mitos yang terwarisi oleh mereka dan ada pihak yang mencoba mewariskan mitos tersebut. Jadi, harus dicoba pengetahuan mereka terhadap Orba cukup solid atau tidak," katanya.

Lebih jauh Fachry Ali mengatakan fenomena seperti itu juga pernah terjadi pada Pemilu 1987 ketika Partai Demokrasi Indonesia mendapatkan popularitas yang tinggi di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Hal tersebut menurutnya karena masyarakat akan mencari perbandingan antara satu pemimpin dan pemimpin lainnya.

"Ini bukan fenomena baru, ini pernah terjadi pada pemilu 1987 ketika PDI saat itu mendapatkan popularitas, karena kerinduan terhadap Orde Lama, dan sebagian besar dari anak muda saat itu," Jelasnya.

Dengan alasan tersebut pengamat politik LIPI ini merasa tidak heran jika saat ini banyak yang menilai kepemimpinan Soeharto lebih baik dari SBY. "Jadi ini mitos, selalu ada keinginan untuk mencari pahlawan dan yang namanya pahlawan itu pasti melihat ke belakang, jadi tidak heran saat ini Soeharto yang dianggap lebih baik," tutupnya.

Sebelumnya Indo Barometer merilis hasil survei yang menemukan mayoritas rakyat rindu Orde Baru. Dalam survei itu ditemukan mantan Presiden Soeharto lebih populer daripada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Tidak ada komentar: