BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 10 Mei 2011

Presiden Minta KPK Hantam Koruptor di Kemenpora

INILAH.COM, Nusa Dua - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bidang Penindakan Bibit Samad Riyanto mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta KPK menyelesaikan dengan tuntas kasus dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Presiden titip pesan, `hantam saja semua` (pelaku dugaan korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora - Red)," kata Bibit di Nusa Dua, Bali, Senin (9/5/2011) malam.

Pernyataan Presiden tersebut, kata Bibit, disampaikan saat pimpinan KPK menemuinya di Istana Negara beberapa waktu lalu. Presiden, lanjutnya, juga mendukung langkah KPK untuk mengungkap semua kasus, termasuk dugaan korupsi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga yang disebut-sebut melibatkan sejumlah oknum dari Partai Demokrat.

Ia pun menegaskan bahwa kinerja KPK tidak berkaitan dengan partai tertentu, tetapi hanya berdasarkan pada alat bukti.

KPK pada Senin siang memeriksa beberapa staf dari PT Duta Graha Indah (DGI), termasuk pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT DGI Dudung Purwadi dan Ketua Panitia Pembangunan Wisma Atlet di Kompleks Jakabaring, Palembang Arifin.

KPK juga memeriksa Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet yakni Rizla Abdullah, panitia pembangunan venue Sea Games yakni Sahupi, dan pegawai PT DGI bernama Dede Ubay.

Kasus dugaan suap di Kemenpora berawal dari tertangkap tangannya Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharam yang diduga menerima cek Rp3,2 miliar dari Marketing Manager PT Duta Graha Indah M El Idris dan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang pada Kamis malam (21/4).

Dugaan suap dilakukan pada perusahaan pemenang proyek pembangunan wisma atlet di Kompleks Olah Raga Jakabaring, Palembang, yakni PT DGI, dengan perantara Rosa yang disebut-sebut merupakan suruhan salah seorang oknum dari Kemenpora. [ant/nic]

Tidak ada komentar: