BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 16 Mei 2011

Roy Suryo: Admin Situs DPR Memang Suka Iseng

INILAH.COM, Jakarta - Pengelola (admin) situs DPR dinilai telah berbuat iseng dengan mencantumkan kode tersembunyi yang bersifat lucu-lucuan di balik situs DPR.
"Itu sangat jelas iseng," tegas Anggota Komisi I DPR Roy Suryo saat dihubungi INILAH.COM, Senin (16/5/2011). Sebelumnya diberitakan sebuah kode (source code) tersembunyi yang mungkin bertujuan iseng sengaja ditampilkan oleh pembuat atau pengelola (administrator) situs tersebut.
Pada Sabtu (14/5/2011), tertulis pesan, "Thanks to seluruh rakyat Indonesia. Yang bukan rakyat Indonesia ngga thanks..." pada bagian akhir kode tersebut.
Menurut Roy, yang juga pengamat teknologi informatika tersebut, tidak selayaknya admin situs DPR memperlakukan situs DPR menjadi tempat melakukan keisengan seperti itu. "Ngga boleh iseng, itu bukan tempat untuk iseng," tegasnya politisi Partai Demokrat itu.
Roy mengaku beberapa kali mencatat keisengan yang dilakukan oleh admin situs DPR tersebut. Karena itu dia mengeluhkan pengelolaan situs yang sudah menelan biaya mahal tersebut. "Keisengan atau kondisi yang tidak mengenakan itu bukan pertama," katanya.
Sebelumnya, ujar Roy, pada Agustus 2010, saat anggota DPR reses, admin situs DPR dipergoki membuka situs porno sehingga terpublikasi di situs DPR.
"Mungkin tidak mengira, mereka mengakses itu ketika DPR sedang reses. Itu papan pengumuman searah, memunculkan situs porno karena semua monitor komputer di DPR terus menyala akibatnya terlihat oleh wartawan," sesal Roy.
Akhir-akhir ini, situswww.dpr.go.idsempat menjadi sorotan publik. Sebab, situs itu ternyata dikelola dengan biaya yang amat tinggi. Roy Suryo jupa pernah menyatakan berdasarkan DIPA Setjen DPR 2010, biaya pemeliharaan jaringan jaringan sistem informasi situs resmi DPR pada 2010 berkisar Rp 9,75 miliar. Jumlah itu terdiri dari biaya pembayaranprovider websitesenilai Rp 8,4 miliar per tahun dan biaya pemeliharaan situswww.dpr.go.idsenilai Rp 1,3 miliar. [iaf]

Tidak ada komentar: