BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 14 Mei 2011

Skandal Century Kembali Bergaung

INILAH.COM, Jakarta - Skandal Bank Century mulai bergaung lagi. Massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut penyelesaian skandal Century yang memakan uang rakyat Rp6,7 triliun.
KAMMI menilai kasus korupsi terus bermunculan karena lemahnya supremasi hukum di Indonesia. Mega skandal Bank Century misalnya, perlahan-lahan hilang, bahkan terkesan dihilangkan digantikan oleh kasus-kasus lain yang tidak ada habisnya menimpa negeri ini.
Sejauh ini, DPR yang mengeluarkan keputusan secara politik hanya mampu melempar bola panas kepada pemerintah tapi tidak berani menyelesaian kasus ini yaitu dengan menggunakan hak menyatakan pendapat yang merupakan hak konstitusional DPR. Dengan aksi mahasiswa KAMMI banyak orang yang telah menikmati ‘uang panas’ Bank Century akan susah tidur.
”Ketidakjelasan dan karut marutnya penyelesaian kasus hukum Century semakin menambah kebobrokan para penegak hukum dan penguasa. KPK sebagai institusi penegak hukum yang masih mendapatkan kepercayaan publik ibarat macan ompong yang tunduk dan patuh terhadap penguasa,” ujar Ketua Umum Kammi Jakarta, Nia'mu Robby Fie Dhuha di KPK, Kamis (12/5/2011).
“Negara seolah-olah kalah dalam menghadapi kasus yang diduga melibatkan lingkaran kekuasaan ini, ” ujarnya.
Memang cukup sulit menuntaskan Century ini karena bisa menyangkut orang yang berkuasa saat ini yaitu Boediono sebagai Wakil Presiden, yang ketika talangan Century diberikan, ia menjabat Gubernur Bank Indonesia. Juga Sri Mulyani, Menkeu waktu itu yang kini duduk menjadi eksekutif di Bank Dunia.
Berbagai kalangan menyebutkan, tentu saja Presiden SBY juga tidak mau kehilangan muka sebab dia tidak mau disebut salah pilih pasangan atau keliru memilih pasangan (Boediono) yang kemudian dipersoalkan DPR.
Bisa juga memang Bank Century ini dananya diambil oleh orang-orang tertentu yang bukan tidak mungkin dari partai politik tertentu untuk kepentingan pemilu dan pilpres. Mengapa? Sebab indikasinya kemudian diketahui bahwa dananya sudah ditarik tunai oleh orang orang tertentu dengan KTP Palsu .
Sekuat apapunkekuasaan mengubur Century hidup-hidup, agar tidak lagi dipersoalkan rakyat, penegak hukum dan DPR, bakal sia-sia. Publik yakin hal itu akan sia-sia sebab Tuhan tidak pernah tidur dan rakyat tidak akan pernah berhenti menuntut kebenaran. Sehingga siapapun yang mengubur kasus Century akan terkubur sendiri. [mdr]

Tidak ada komentar: