BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 16 Mei 2011

Skandal Strauss-Kahn Tambah Citra Buruk IMF

INILAH.COM, Jakarta - Penangkapan Managing Direktur IMF Strauss-Kahn atas tuduhan percobaan perkosaan di New York dinilai bukan konspirasi meskipun bos IMF itu santer disebut-sebut sebagai calon potensial presiden Perancis.
Chief Economist Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tuduhan percobaan perkosaan terhadap Managing Direktur International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn bisa saja benar. Sebab, Strauss-Kahn sebelumnya pernah terlibat perselingkuhan pada 2008.
Karena itu, Purbaya menegaskan, susah untuk dikatakan adanya konspirasi untuk menjatuhkan namanya sebagai kandidat Presiden Perancis tahun depan. Kecuali jika ada bukti. Apalagi, penangkapannya di AS. “Di sisi lain, si perempuan berbohong juga tak ada gunanya karena sangat besar risikonya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (16/5).
Misalnya, menurut Purbaya, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyuruh seorang perempuan untuk menjebak Strauss-Kahn melakukan percobaan perkosaan. Jika itu yang terjadi, justru akan jadi backfire (bumerang) yang akan memukul balik Presiden Sarkozy sendiri. “Saya kira terlalu besar pertaruhannya untuk sesuatu yang belum pasti,” ucapnya.
Di sisi lain, jika benar skandal sex Strauss-Kahn seperti yang dituduhkan, akan menambah citra buruk IMF. Kondisi itu, akan memicu keengganan negara-negara anggotanya untuk berurusan lagi dengan IMF.
Memang, menurut Purbaya, harus dibedakan antara kehidupan professional Strauss-Kahn di IMF dengan kehidupan pribadi sehari-harinya. “Sudah menjadi hukum alam, orang yang tidak bisa me-manage kehidupan sehari-harinya dengan baik, juga tidak bisa mengurus kehidupan profesionalnya dengan baik,” tukasnya.
Karena itu, Purbaya semakin ragu atas resep-resep IMF terkait ekonomi di negara berkembang. Skandal ini juga bisa menjadi pukulan bagi lembaga itu yang saat ini membutuhkan image yang baik. Sebab, banyak negara yang membutuhkan bantuan IMF. “Meski kredibilitas IMF sebagai lembaga moneter internasional tidak berkurang, tapi, ini tetap jadi bahan tertawaan di dunia,” ucapnya.
Karena itu, negara-negara yang selama menelan resep-resep obat ekonomi dari IMF dan keadaan ekonominya semakin bertambah susah, akan semakin pesimistis atas IMF. Mengurus diri sendiri saja tidak bisa, apalagi mengurus negara lain. “Karena itu, resep-resep IMF tak akan dipercaya lagi,” ucapnya. “Tapi, ini bukan professional judgment.”
Di atas semua itu, lanjut Purbaya, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari skandal ini bahwa IMF bukanlah dewa penyelamat. “Otoritas IMF merupakan manusia biasa sehingga pandangan-pandangannya bisa salah yang tidak bisa diikuti dengan serta-merta,” timpalnya.
Tapi, imbuhnya, kasus tidak akan berpengaruh pada kebijakan dan operasional IMF sebagai institusi. “Secara organisasional, IMF sudah terstruktur dengan baik. Kasus ini, tidak membuat IMF berantakan,” imbuhnya.
Managing Direktur International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn Strauss-Kahn, 62 tahun ditangkap karena tuduhan percobaan perkosaan seorang pelayan hotel wanita berusia 32 tahun. Menurut wanita pelayan hotel tersebut, Strauss-Kahn keluar dari kamar mandi bugil dan secara tiba-tiba melakukan serangan seksual.
Skandal itu terjadi di kamal hotel mewah Sofitel, New York bernilai US$3.000 per malam di New York Times Square pada Sabtu (14/5) malam. Menurut IMF, Strauss-Kahn berada di kota tersebut untuk urusan pribadi.
Dikabarkan juga, Strauss-Kahn akan segera maju sebagai Presiden Perancis yang dicokok hanya 10 menit menjelang pesawatnya bertolak ke Paris dari Bandara John F Kennedy, AS. [mdr]

Tidak ada komentar: