BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 19 Mei 2011

Strauss-Kahn Kena Skandal Seks, Pemilihan Bos IMF Harus Transparan

Nurul Qomariyah - detikFinance

Sudah menjadi rahasia umum jika jabatan tertinggi di IMF menjadi 'jatah' Eropa, sementara Bank Dunia 'jatah' Amerika Serikat. Dengan adanya kasus Dominique Strauss-Kahn yang kini tersandung masalah skandal seks, bermunculan suara yang mendesak agar Eropa tak lagi memimpin IMF.

Salah satu negara yang mendesak agar pemilihan Direktur IMF berjalan fair adalah dari China yang kini menjadi negara anggota dengan kekuatan terbesar ketiga. China mendesak agar pemilihan bos IMF dilakukan dengan adil, transparan, dan sepantasnya.

"Kami meyakini bahwa (pemilihan) itu mestinya didasarkan pada prinsip yang adil, transparan dan sepantasnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China soal pemilihan pemimpin IMF seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/5/2011). Namun juru bicara itu menolak berkomentar soal kasus skandal seks Strauss-Kahn.

Brasil dan Afrika Selatan pun mengamini pernyataan China dan mengatakan, seleksi pimpinan IMF selanjutnya harus didasarkan pada kualifikasi kandidat dan bukan dari kewarganegaraannya.

Brasil yang merupakan salah satu negara berkembang paling agresif menyerukan untuk segera mengakhiri status quo di IMF. Menteri Keuangan Brasil, Guido Mantega mengatakan kepada Steering Committee IMF pada bulan lalu sudah saatnya membuat terobosan politik untuk keluar dari aturan-aturan yang sudah ketinggalan zaman.

Seorang pejabat tinggi Brasil bahkan mengatakan, Direktur IMF mestinya datang dari negara berkembang besar, namun diakuinya Eropa sepertinya akan tetap memegang posisi itu.

"Kami yakin India dan Brasil akan menjadi pilihan yang baik. Namun kami juga meyakini Eropa sepertinya akan tetap memegang posisi tersebut, jadi kami tidak akan berencana untuk menekan isu tersebut terlalu keras saat ini," ujar pejabat Brasil tersebut.

Sementara Menteri Keuangan Afrika Selatan, Pravin Gordhan mengatakan, institusi seperti IMF harus direformasi dan secara penuh merefleksikan semua negara anggotanya dan tidak hanya negara-negara industri.

Seperti diketahui, IMF saat ini beranggotakan 187 negara, termasuk Indonesia. Di IMF, Indonesia memiliki hak voting sebesar 0,86%. Beberapa negara dengan hak voting besar antara lain Kanada (2,57%), China (3,82%), Prancis (4,30%), Jerman (5,83%), India (2,35%), Italia (3,17%), Jepang (6,25%), Korea (1,37%), Meksiko (1,47%), Belanda (2,08%), Federasi Rusia (2,40%), Arab Saudi (2,81%), Spanyol (1,63%), Swiss (1,41%), Inggris (4,30%), AS (16,80%), Brasil (1,72%).

Pemilihan Direktur IMF tampaknya akan segera dilangsungkan menyusul desakan mundur yang semakin membara terhadap Dominique Strauss-Kahn yang kini dipenjara karena kasus pelecehan seksual dan percobaan perkosaan atas pelayan hotel. Setelah Strauss-Kahn ditahan, IMF menunjuk Deputi Direkturnya, John Lipsky sebagai pejabat sementara Managing Director. Namun Lipsky pun akan segera mengakhiri jabatannya pada 31 Agustus.

Strauss-Kahn yang telah menjabat sebagai Direktur IMF sejak tahun 2007 pada Minggu, 15 Mei lalu dicokok polisi AS ketika berada di bandara John F. Kennedy sesaat sebelum bertolak ke Prancis. Strauss-Kahn ditangkap setelah ada laporan serangan seksual kepada seorang pelayan wanita, Sofitel New York berusia 32 tahun. Strauss-Kahn berada di kamar hotel bertarif US$ 3.000 per malam itu untuk urusan bisnis.

Menurut kepolisian, Strauss-Kahn melakukan penyerangan secara seksual dan percobaan perkosaan terhadap pelayan wanita itu pada siang hari. Strauss-Kahn kini meringkuk di penjara Rikers Island, setelah pembayaran jaminannya ditolak. Pengacara Strauss-Kahn membantah tudingan tersebut, dengan mengatakan Strauss-Kahn sudah check-out dari hotel ketika serangan seksual atas pelayan itu terjadi.

Kasus yang menimpa Strauss-Kahn tersebut sempat membuat pasar finansial goyah karena khawatir krisis yang terjadi di IMF itu bisa mempengaruhi proses penanganan utang di Uni Eropa. Seperti diketahui, IMF telah berperan aktif dalam penanganan utang di 3 negara Eropa yakni Yunani, Irlandia, dan Portugal. Pada Senin, 16 Mei setelah kasus tersebut mencuat, nilai tukar euro sempat merosot dan berimbas pula pada turunnya harga minyak mentah dunia.
(qom/dnl)
 

Tidak ada komentar: