BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 19 Mei 2011

Tim RPGN: Belum Ada Bukti Otentik Pusat Gempa di Jakarta

Lia Harahap - detikNews


Jakarta - Jakarta dalam prediksi Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, memiliki potensi gempa 8,7 SR dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Namun menurut Tim Revisi Peta Gempa Nasional (RPGN), Jakarta masih cukup aman.

"Dilihat dari sejarah kegempaan di tanah air, Jakarta relatif aman sebagai pusat atau episentrum gempa," ujar Ketua Tim RPGN, Prof Masyhur Irsyam, dalam rilis yang diterima wartawan, Rabu (18/5/2011).

Meski demikian, lanjut Masyhur, Jakarta bisa terkena dampak kejadian gempa yang episentrumnya berada di wilayah-wilayah sekitarnya. Berdasarkan data Tim RPGN, ada 10 lokasi yang selama ini menjadi pusat gempa yang bisa mempengaruhi Jakarta yakni Subduksi Sumatera, Subduksi Jawa, Sesar Sunda, Sesar Semangko, Sesar Sukabumi, Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Pati, Sesar Bumi Ayu, dan Sesar Yogya/Opak.

"Tapi, sampai saat ini belum ada bukti otentik adanya sesar atau pusat gempa di Jakarta," katanya.

Dia menambahkan, saat ini perencanaan peraturan bangunan tahan gempa Indonesia tidak lagi mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) melainkan telah diperbarui dengan mengacu pada International Building Code (IBC) seperti yang dipergunakan Amerika Serikat.

"Kalau sebelumnya, Indonesia memakai SNI 2002 yang menggunakan perhitungan gempa dengan kala ulang 200 tahun. Sedangkan aturan yang baru ini menggunakan perhitungan gempa dengan kala ulang 2.500 tahun," jelas Masyhur.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga meminta masyarakat tenang dan bijaksana menanggapi isu gempa tersebut. "Saya minta masyarakat jangan panik dan gelisah," ujar Fauzi di Gedung Balaikota.

Tak hanya Fauzi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengimbau warga tidak perlu panik dan khawatir soal prediksi gempa 8,7 skala richter (SR) di Jakarta. Lokasi Jakarta jauh dari titik gempa, namun masyarakat harus tetap waspada.

"Bukan di Jakarta, tidak ada. Masyarakat jangan panik," kata Kepala Bidang Bina Operasi Gempa Bumi dan Tsunami Jaya Murjaya saat dikonfirmasi, Senin (16/5) kemarin.

Jaya menjelaskan, apa yang disampaikan Staf Ahli Presiden bidang Bencana, Andi Arief soal gempa 8,7 SR, dia yakin bukan maksudnya di Jakarta.

"Indonesia memang rawan gempa, di Selat Sunda dan Sumatera dahulu pernah ada gempa besar, tetapi perulangannya kita tidak tahu kapan, tidak bisa diprediksi. Dan Jakarta jauh," terangnya.

Andi Arief dalam sebuah diskusi di Warung Daun Cikini, Minggu (18/5) mengatakan Jakarta memiliki potensi gempa 8,7 SR. Pusat gempa ini berada di Selat Sunda.

"Jakarta menyimpan potensi, berpusat di Selat Sunda. Dahulu ada pelepasan energi yang sangat besar di sana, sehingga diprediksi akan ada gempa 8,7 skala richter di Jakarta. Saat ini kita sedang buat modellingnya," kata Andi Arief dalam diskusi tersebut.

Tidak ada komentar: