BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 05 April 2013

Beban Subsidi Energi di APBN Akan Diturunkan

 Jpnn
JAKARTA--Pemerintah berencana menurunkan beban subsidi energi pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013.


Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di kompleks Kantor Presiden, Jakarta,  Kamis (4/4).

Menurut Wacik, subsidi energi baik BBM maupun listrik sudah membebani APBN. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi subsidi energi tahun 2012 sebesar Rp306,4 triliun atau 151,5 persen dari target APBN 2012 yang sebesar Rp202,3 triliun.

Dari hasil survei, sebanyak 77 persen pengguna BBM bersubsidi merupakan kalangan menengah ke atas. Oleh karena itu, perencanaan tersebut, kata Wacik, akan dilakukan secermat mungkin agar tidak berdampak buruk bagi kelompok masyarakat miskin.

"Subsidi energi BBM dan listrik sudah diatas RP300 triliun. Sudah terlalu tinggi dan itu diberikan kepada orang menengah mampu. Sekarang sedang dibahas bagaimana mengurangi itu. Ada masyarakat kurang mampu, ini harus dilindungi dengan baik. Apapun kebijakannya, dua ini yang sedang dibahas," papar Jero.

Menurut Jero, keputusan untuk menurunkan subsidi BBM tidak bisa serta merta diputuskan. Pihaknya harus memperhatikan dampaknya bagi golongan masyarakat tidak mampu tersebut. Terlebih pemerintah tengah fokus pada program menurunkan angka kemiskinan.

“Mengenai BBM jangan diburu-buru, sabar, karena untuk sesuatu yang penting tidak boleh terburu-buru. Jadi bukannya kami tidak berani mengambil keputusan. Justru kami menjaga kelompok menengah ke bawah ini,” kata Jero.

Ia menambahkan, konsumsi BBM bersubsidi selama kuartal I-2013 sudah melampaui 6 persen dari kuota.

Sebagai catatan, pada tahun 2013 ini subsidi energi ditargetkan sebesar Rp274,7 untuk kuota 46,01 juta kilo liter. Sementara tahun 2012, kuota BBM jebol hingga 45,2 juta kl dari target APBN-P 40 juta kl. (flo/jpnn)

Tidak ada komentar: