BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 10 Oktober 2013

Setelah "Shutdown," Ancaman "Default" Amerika Mulai Resahkan Dunia

VIVAnews - Hari-hari yang berat belakangan ini dialami Amerika Serikat setelah pemerintah mengurangi layanan mereka akibat krisis anggaran, yang dikenal dengan istilah shutdown.
Masih ada lagi masalah lain yang lebih besar, yaitu bila pemerintah AS berstatus gagal bayar utang (default) saat tenggat waktu pembayaran utang mulai dekat, 17 Oktober 2013, dan Kongres masih saja belum menyetujui anggaran baru pemerintah, terutama menaikkan plafon utang baru, yang disebut sebagai debt ceiling.

Saat memimpin delegasi Amerika Serikat pada KTT APEC di Bali awal pekan ini, menggantikan Presiden Barack Obama yang batal hadir, Menteri Luar Negeri John Kerry, berkali-kali di depan para jurnalis, pemuka bisnis, dan pemimpin mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi di negaranya saat ini lebih bermuatan politis, akibat gesekan Partai Demokrat dan Republik di Kongres mengenai cara meraup pemasukan negara.

"Saya percaya ini hanyalah bersifat sementara. Masalah itu akibat kepentingan politik dari sekelompok pihak di lembaga negara," kata Kerry, mantan senator dari Partai Demokrat. Dia juga tampak menenangkan perhatian publik atas kondisi keuangan negaranya dengan mengatakan bahwa Washington tidak akan membiarkan masalah itu berlarut-larut dan akan kembali kuat. 

Namun, apapun penyebabnya, sejumlah negara telah memperingatkan Pemerintah Amerika Serikat mengenai dampak gagal bayar terhadap perekonomian global. Pemerintah China dan Jepang tercatat yang paling khawatir jika default terjadi. Bagi kalangan pengamat, masalah gagal bayar AS juga bisa mempengaruhi sentimen pelaku pasar saham dan keuangan dunia. 

Pemerintah Jepang melalui Menteri Keuangannya, meminta Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa kemarin untuk menghindari dampak default yang dapat mengakibatkan kekacauan terhadap perekonomian global. Selain itu mereka juga khawatir hal itu dapat membahayakan kepemilikan obligasi keuangan yang besar di AS.

Surat kabar New York Times, 8 Oktober 2013, juga melansir China pun menyampaikan peringatan serupa terhadap AS. China dan Jepang merupakan dua negara terbesar pemberi kredit bagi AS.

Saat ini total utang AS US$16,7 triliun dan jatuh tempo untuk dibayarkan pada tanggal 17 Oktober mendatang. Sedangkan pemerintah AS hingga pekan ini tidak memiliki dana untuk membayar utang tersebut, karena tidak adanya kesepakatan dengan DPR, yang dikuasai kubu oposisi dari Partai Republik, soal anggaran.

Maka tak heran, apabila China dan Jepang akhirnya ikut khawatir terhadap perekonomian AS yang terancam bangkrut. Menurut data Departemen Keuangan AS, Jepang memiliki nilai obligasi senilai US$1,4 triliun, sedangkan China kuasai obligasi AS senilai US$1,28 triliun.

"Pemerintah AS harus menghindari sebuah situasi di mana mereka tidak mampu membayar hutang-hutang tersebut. Mereka harus berhati-hati dan menyadari apabila itu terjadi, maka AS dapat terjerumus ke dalam krisis fiskal," ungkap Menkeu Taro Aso.

Ini merupakan komentar pertama yang diungkapkan Pemerintah Jepang sejak aksi penghentian sebagian operasi Pemerintah Federal (shutdown) dikeluarkan pada akhir September kemarin. Sebelumnya, Kepala Kabinet, Yoshihide Suga dan Aso, mencoba menepis kekhawatiran berlebihan mereka terhadap situasi di AS dengan mengatakan bahwa itu merupakan isu domestik Negeri Paman Sam.

Hal itu turut diungkap Direktur Jenderal Pers dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Jepang, Kuni Sato, dalam pertemuan terbatas dengan beberapa media, termasuk VIVAnews, di sela-sela KTT APEC di Bali pada Selasa 7 Oktober 2013. Sato mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe, tidak mengatakan apa pun terkait isu shutdown dan tenggat waktu pembayaran hutang AS.

"Dia tidak mengomentari peristiwa shutdown atau dampak dari aksi tersebut terhadap perekonomian Jepang. Bagi PM Abe, itu merupakan permasalahan internal yang tengah dihadapi AS," kata Sato.

Sato juga mengatakan Abe tidak mempermasalahkan absennya Presiden Barack Obama di KTT APEC, karena agenda apa pun akan tetap berjalan seperti biasa, termasuk pembicaraan mengenai Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).

"PM Abe mengatakan ada atau tidak adanya Obama, pembicaraan mengenai TPP akan terus berjalan. Kami akan terus berupaya untuk mencapai tujuan atau kesepakatan," imbuh Sato.

Namun pandangan Jepang sudah mulai berubah, karena pernyataan Sato dilontarkan secara tegas yang menandakan Tokyo sudah mulai tidak sabar melihat perkembangan di Washington. "Ketegangan soal anggaran sepertinya membahayakan perekonomian global melalui pasar keuangan," ujar Aso.

Bahkan Aso mengindikasikan, dia akan membahas isu tersebut dengan Menteri Keuangan AS, Jacob J. Lew, ketika keduanya akan bertemu dalam forum Menteri Keuangan G20 di Washington pada pekan ini.

Bahkan pada Senin kemarin, beberapa pejabat tinggi Jepang mengadakan telekonferensi dengan pejabat tinggi dari Depkeu AS. Mereka mendorong Pemerintah AS agar segera menuntaskan kesepakatan soal plafon utangnya.

Kekhawatiran itu juga sudah direspons oleh Jepang secara cepat ketika militer Jepang pada Selasa kemarin mengumumkan pembatalan latihan bersama dengan tentara AS akibat aksi shutdown. Padahal keduanya direncanakan akan melakukan latihan militer bersama pada pekan depan.

Sementara kekhawatiran dari Pemerintah China disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan, Zhu Guangyao. Pada Senin kemarin, Zhu secara resmi mengatakan telah menghubungi Washington.

Dia mengatakaan Pemerintah AS memiliki tanggung jawab untuk menghindarkan krisis hutang. Zhu turut meminta AS agar segera mengambil langkah pencegahan untuk memastikan investasi China di AS aman dan dapat memulihkan perekonomian global.

Zhu turut meminta Pemerintah AS agar belajar dari pengalaman sebelumnya yang pernah terjadi di tahun 2011 silam. Saat itu terjadi konfrontasi hebat mengenai ambang batas hutang di bulan Agustus.

Kekacauan itu diakhiri dengan kesepakatan setelah 11 jam di bawah tekanan pasar dan peringatan bencana ekonomi apabila default benar-benar terjadi. Gara-gara peristiwa itu, badan pemeringkat rating ternama untuk saham dan obligasi, Standar & Poors (S&P), menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA+.

"Kami berharap AS dapat menarik pelajaran dari sejarah mereka di masa lampau," kata Zhu.

Ancaman Krisis Global
Bagi pengamat keuangan internasional, kekhawatiran sejumlah negara akan masa depan AS yang terancam default itu dimaklumi. Apalagi kekhawatiran muncul dari negara-negara yang memiliki obligasi pemerintah AS dalam jumlah besar.

Direktur PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat, mewanti-wanti bila masalah debt ceiling tidak bisa segera diselesaikan jelang tanggal jatuh tempo pembayaran utang, akibatnya bisa fatal, tidak saja di AS sendiri, namun juga mancanegara. "Bila pemerintah AS default, krisis global yang terjadi bisa lebih parah ketimbang 2008," kata Budi saat dimintai pendapatnya oleh VIVAnews Rabu ini.

Menurut dia, sejauh ini investor obligasi, yang dianggap lebih cerdik ketimbang investor saham, tidak mengindikasikan risiko default itu terjadi. "Sebab bila risiko itu membesar, semestinya yield SUN di AS sudah meningkat," kata Budi.

Dia menilai Indonesia pun harus mulai mengantisipasi ancaman gagal bayar utang atas AS. "Default itu akan memicu perlambatan ekonomi global yang berisiko menekan harga komoditas yang menjadi sumber ekspor Indonesia.

Sementara itu, pemerintah tetap mempertahankan harga BBM yang harus diimpor. Sebagai akibatnya defisit neraca berjalan terus terjadi sehingga berpotensi memicu risiko rupiah tetap melemah," kata dia. Menurut Budi, semua sektor, terutama yang terkait dengan komoditas, akan terkena dampaknya.

Maka Pemerintah harus juga mengantisipasi dampak capital outflows termasuk kesehatan perbankan dan perusahaan yang berutang valas. "Pemerintah sebaiknya mempercepat penguatan investor domestik untuk menyerap surat berharga yang dilepas oleh investor asing," ujar Budi. (eh)

3 komentar:

josephine jumawan caballo mengatakan...

Halo semuanya
Nama saya Josephine jumawan caballo, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu karina roland yang baik karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya telah membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman. dan saya sangat Frustras karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berhutang pada bank saya dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia itu teman saya menelepon susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu karina roland, jadi saya terpaksa menghubungi susan ramirez dan dia memberitahu saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu karina roland bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk memberanikan diri dan saya menghubungi ibu karina roland dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan dilewati dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang pekerjaan baik ibu karina roland jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Nyonya karina roland: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +15857083478 dan saya jamin Anda akan memberikan informasi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Ny. karina Rola nd email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai karina roland 'ibu untuk merubah kehidupan finansial saya.

Fitriani Suhesti mengatakan...

Saya Fitriani Suhesti dari kota Medan. Saya melihat postingan ibu Yanti Ari dengan detailnya bagaimana dia meminjam dari Guaranty Trust Loans untuk memulihkan usahanya dan juga mengembangkan usahanya. Ibu berkata dia tinggal di kota Medan dan saya tinggal di kota itu jadi saya memutuskan untuk menghubunginya karena saya telah kehilangan 16 juta karena penipuan hanya karena saya membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan bisnis saya.

Di bawah ini adalah informasinya yang saya lihat dan yang saya hubungi.

nama ibu: Yanti Ari
nomor telepon: +62821-1644-0184
Nomor Whatsapp: +62821-1644-0184
Kota: Medan
email ibu: ariy6261@gmail.com
Setelah saya menghubungi ibu yanti dia menceritakan semua yang perlu saya ketahui dan dia berkata kepada saya bahwa setelah saya menghubungi Guaranty Trust Loans dan menerima pinjaman saya, saya harus mencoba membagikan cerita saya agar orang lain yang membutuhkan pinjaman dapat diandalkan perusahaan dapat diselamatkan dari orang-orang curang yang bukan pemberi pinjaman.

Jadi saya mengajukan pinjaman sejumlah 500 juta Rupiah, dan mereka meminta kredensial saya yang saya serahkan dan setelah mereka selesai memverifikasi detail saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu adalah lelucon dan mungkin itu salah satu penipuan yang membuat saya kehilangan uang, tetapi karena ibu Yanti berasal dari Medan dan saya melihat buktinya jadi saya mempercayai mereka, saya kagum ketika saya mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam dengan bunga rendah 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa Allah memakai ibu yanti yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya diselamatkan dari pemberi pinjaman palsu dan juga akan mewujudkan impian bisnis saya.

Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia, Malaysia dan belahan dunia lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau lainnya untuk menghubungi Guaranty Trust Loans dan di bawah ini adalah detailnya
email: (anamichaelguarantytrustloans@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi perusahaan dengan nomor ini: +1(470)481-0039
jangan ragu untuk menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (fitrianisuhesti90@gmail.com)
Terima kasih telah membaca cerita saya, dan semoga Allah terus melindungi dan memberkati kita semua bahkan di masa-masa sulit karena pandemi virus corona.

EWITA YUDA mengatakan...

Keajaiban tidak akan pernah berakhir, saya berdoa untuk allah untuk memberkati Nyonya Esther Patrick, saya kehilangan Ewita warga negara Indonesia, saya tinggal di JL.kutisari selatan geng ekonomi No. 13-G, Indonesia. Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa dia akan melalui internet dan datang ke publikasi Nyonya Esther Patrick, mengatakan bahwa fasilitas kredit telah memberinya pinjaman kepada masyarakat umum dengan suku bunga sangat rendah 2% persen, Anda dapat menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com].

Jadi, saya memberi tahu teman saya tentang pandangan meminjam dari Nyonya Esther Patrick, dan dia mengatakan dia tidak akan memberi tahu saya bahwa saya tidak meminjam dari Nyonya Esther Patrick, tetapi saya perlu meminjamkan sejumlah kecil untuk memeriksa apakah perusahaannya adalah perusahaan.

Jadi, saya bertindak atas sarannya dan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com] yang diposkan oleh ibu saya, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp200.000.000. Nyonya Esther Patrick menanggapi saya dan mengirimi saya semua syarat dan ketentuan perusahaannya yang saya baca dan saya menyetujui persyaratannya.Setelah persetujuan permohonan pinjaman, saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa jumlah Rp200.000.000 dikreditkan ke rekening bank saya dari perusahaan Nyonya Esther Patrick.
Saya sangat senang dan berbagi kabar baik dengan ibu saya dan teman saya yang menyarankan saya untuk terus maju.Ia menyelesaikan pembayaran kembali pinjaman tersebut pada 07 Juli 2018, dan saya meminta sejumlah Rp550.000.000 yang juga saya terima di rekening bank saya setelah prosedur itu dilakukan.

Jadi, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu siapa saja yang mencari pemberi pinjaman pribadi di Internet yang pasti akan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui e-mail {ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM}Anda dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan bantuan atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapat pinjaman.Ini email saya: [ewitayuda1@gmail.com]Terima kasih, pengikut saya