VIVAnews - Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan
Korupsi, Ketua MK (nonaktif) Akil Mochtar ternyata sempat mengirimkan
surat tulisan tangan pengunduran diri. Surat diantar sopir pribadinya,
Daryono.
"Yang mengantar (surat) Daryono," ujar Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar, di kantornya, Kamis 10 Oktober 2013.
Dia
menuturkan Daryono mengantar surat tersebut pada Minggu 6 Oktober 2013
dini hari, pukul 00.15 WIB. Ketika itu, dia bersama 8 orang hakim
konstitusi sedang melakukan rapat internal terkait pidato presiden
mengenai penyelamatan MK.
Dia mengaku tidak mengetahui bagaimana
Daryono tahu para Hakim dan dirinya masih berada di Gedung MK. "Mungkin
dia tanya satpam apa kita masih ada," ujarnya.
Namun paska
mengantar surat tersebut, keberadaan Daryono masih misterius. Dalam
pemanggilan yang dilakukan KPK dan Majelis Kehormatan Mahkamah
Konstitusi pun, Daryono mangkir hadir. Janedjri mengaku tidak mengetahui
keberadaan Daryono saat ini, bahkan alamat rumahnya tidak diketahuinya.
Menurutnya, Daryono ikut tinggal di kediaman Akil.
Pada Sabtu
malam, 5 Oktober 2013, Presiden SBY mengumumkan penonaktifan Akil
Mochtar dari posisinya sebagai hakim konstitusi. Dalam jumpa pers itu,
SBY juga menyatakan akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang soal rekrutmen dan pengawasan hakim konstitusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar