BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 09 Juli 2014

KPU: Hitung Cepat Bukan Hasil Resmi

VIVAnews - Anggota Komisi Pemilihan Umum, Hadar Nafis Gumay, mengaku tidak mempermasalahkan hasil penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, sepanjang memegang kaidah dan kode etik, serta tidak memanipulasi.

"Karena memang tidak ada peraturan dan batasan seperti waktu dulu. Hal itu tidak masalah sepanjang memegang kaidah dan kode etik," kata Hadar di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Rabu, 9 Juni 2014.

Meski begitu, Hadar mengingatkan para lembaga survei harus menginformasikan kepada masyarakat bahwa hasil hitung cepat bukan merupakan hasil final resmi Pemilu Presiden 2014.

Menurutnya, rekapitulasi suara Pemilu Presiden 2014 baru akan ditetapkan KPU pada tanggal 22 Juli 2014 mendatang.

"Mereka wajib menginformasikan itu. Kalau tidak nanti ada salah paham," ujarnya.

Berdasarkan hitung cepat tiga lembaga survei yang dilansir VIVA.co.id, perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla berlangsung ketat.

Hitung cepat Pilpres 2014 berdasarkan Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada pukul 13.45 WIB, dengan jumlah suara yang masuk 37,40 %, Prabowo-Hatta unggul tipis dengan 52.00% atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan 48.00%.

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dengan jumlah sampel suara yang masuk 22%, Prabowo-Hatta 48,67% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla 51.33%.

Sementara Lembaga Suara Nasional (LSN) melansir perolehan suara Prabowo-Hatta 49.80% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla 50.20%, dengan sampel suara yang masuk 24.58%. (ren)

Tidak ada komentar: