BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 29 April 2015

Eksekusi Mati Gelombang II Rampung, MUI Apresiasi Jokowi

Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Delapan terpidana mati telah dieksekusi dini hari tadi, meski untuk Mary Jane ditunda. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang tegas tetap melangsungkan eksekusi mati di tengah tekanan negara-negara para terpidana.

"Kita pantas menyampaikan rasa salut dan bangga kepada Presiden Jokowi yang meskipun ditekan dan diancam oleh kepala-kepala pemerintahan yang rakyatnya ada yang akan dijatuhi hukuman mati," ujar Ketua Komite Pusat Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI, Anwar Abbas dalam pernyataannya, Rabu (20/4/2015).

"Namun Jokowi tetap tegar dan tegas dengan sikapnya yaitu tidak memberikan grasi kepada para narapidana yang sudah mendapatkan hukuman mati dari pengadilan tersebut," lanjutnya.

Sikap tegar dan tegas dari Presiden ini tentu sangat penting dalam rangka menciptakan Indonesia yang bebas narkoba. Apalagi negeri ini sekarang benar-benar sudah darurat narkoba, karena 50 orang setiap hari mati karena barang haram tersebut, dan 4,5 juta orang lainnya sekarang sedang bermasalah karena ketergantungan terhadap benda terlarang tersebut.

"Dan bahkan 1 juta lebih dari mereka sekarang ini tidak lagi bisa direhabilitasi. Jadi tindakan mereka yang dijatuhi hukuman mati ini benar-benar tidak berperikemanusiaan dan benar-benar merupakan extraordinary crime," jelasnya.

Untuk itu, Ganas Annar mengimbau masyarakat dunia untuk menghormati hukum yang berlaku di Indonesia dan jangan sekali-kali mereka itu mencoba memaksakan kehendak dan keinginan mrk terhadap indonesia yg berdaulat. Oleh krn itu Kalau mrk tdk mau rakyatnya dihukum mati maka jangan biarkan rakyatnya membawa dan memperdagangkan barang terlarang tersebut di dalam negara Republik Indonesia," tutupnya.

Tidak ada komentar: