BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 21 April 2015

Memperingati Hari Kartini Bukan Sekedar Urusan Sanggul dan Kebaya

Mega Putra Ratya - detikNews
 Jakarta - Selamat hari Kartini! Yap, 21 April rutin diperingati sebagai hari Kartini yang merupakan titik awal perjuangan emansipasi perempuan Indonesia. Acara seremonial selalu dilakukan, para perempuan berhias sanggul dan kebaya. Setelah hari Kartini selesai, semua kembali sedia kala. Tak ada jejak yang ditinggalkan sebatas urusan sanggul dan kebaya.

Nah, karena itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amalia mengingatkan, puluhan tahun memperingati hari Kartini seharusnya memberi jejak lebih terang pada proses pemberdayaan perempuan Indonesia.

"Sejak 1964 kita memperingati Hari Kartini, semestinya semakin menguatkan proses pemberdayaan perempuan Indonesia secara utuh. Yakni memunculkan perempuan-perempuan Indonesia yang sehat, cerdas, bertakwa, berbudi luhur dan aktif memberikan peran terbaik mereka bagi kemajuan bangsa," urai Ledia, Selasa (21/4/2015).

Ledia menjelaskan, perjuangan Kartini perlu dilihat dalam konteks zamannya. Kartini hidup di masa yang begitu sulit bagi perempuan untuk berkarya. Pemikiran-pemikiran Kartini yang kemudian tertulis dalam surat-suratnya menggambarkan sebuah mimpi sekaligus idenya bagi perjuangan peningkatan kualitas hidup kaum perempuan.

"Dalam kondisi budaya yang masih kuat mengungkung perempuan, Kartini telah memvisualisasikan mimpi dan idenya yang besar bagi peningkatan hidup perempuan, dan tidak hanya itu, beliau juga membuka sekolah bagi kaum perempuan. Sebuah aksi nyata yang sangat tidak mudah diwujudkan bila kita melihatnya dalam kacamata situasi kurun itu," Lanjut Ledia

Karena itulah maka Ledia mengimbau agar pada setiap kali peringatan Hari Kartini dilangsungkan, semangat pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup perempuan selayaknya menjadi tema utama.

Karena itu dalam setiap peringatan Hari Kartini, menurut aleg dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini sangat mungkin bila dikaitkan dengan aksi atau program penurunan angka kematian ibu, peningkatan gizi keluarga, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, pengelolaan keuangan rumah tangga, pendampingan usaha kecil kaum perempuan dan lain-lain

"Kita perlu memaknai perjuangan Kartini secara lebih konkrit dan aplikatif untuk kemajuan bangsa saat ini, jangan terpaku pada himbauan mengenakan pakaian daerah sehingga terkesan peringatan Hari Kartini akhirnya berujung pada sanggul dan kebaya," Tegas Ledia.

Tidak ada komentar: